Kisah Bocah SD yang Menghidupi Nenek dan Ketiga Adiknya

oleh -106 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (10/03/2016)

Usianya masih terbilang belia. Namun bocah berumur 11 tahun itu sudah merasakan kerasnya kehidupan. Sejak kedua orang tuanya menjadi TKI ke Malaysia dan hingga tidak diketahui nasibnya, Haikal demikian nama bocah yang tinggal di Desa Jorok, Kecamatan Unter Iwis Sumbawa ini harus memikul tanggung jawab yang besar. Dia harus berperan sebagai ayah dan ibu dalam melindungi dan menjaga kelangsungan hidup nenek dan tiga orang adiknya. Dengan menjadi penjual kue keliling sejak kelas 1 SD, Haikal sudah menjadi tulang punggung keluarga. Dia harus berjibaku di tengah terik matahari, menyisir jalan, gang, dan lorong-lorong sempit untuk mencari nafkah. Beban yang sedemikian berat ini seharusnya tidak disematkan di pundak bocah yang kini duduk di bangku kelas 5 SD tersebut. Dia harus rela kehilangan kebahagiaan masa kecil. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan anak sebayanya yang ketika saat pulang sekolah bisa bermain dan istirahat siang. Untuk Haikal, tidak bekerja tidak bisa makan. Dengan berjualan kue, Haikal bisa mengumpulkan uang untuk biaya hidup dirinya, nenek serta ketiga adiknya. Setiap hari Haikal mendapat upah dari hasil jualan kue sebesar Rp 10 ribu. Dengan penghasilan yang tidak seberapa ini, Haikal menyiasatinya agar semua bisa makan. Ini semua dilakukan karena berbekal semangat tidak ingin melihat nenek dan adiknya kelaparan. Beruntung Haikal bersama nenek dan ketiga adiknya ini tinggal di rumah yang terbilang masih bagus dibandingkan rumah sebelumnya, ini berkat bantuan bedah rumah dari pemerintah.

Baca Juga  Peduli Korban Kebakaran Batu Rotok, Mo-Novi Distribusikan Bantuan

Saat ditemui wartawan, Haikal bersama adik-adiknya mengaku sangat rindu dengan kedua orang tuanya. Ia ingin sekali bertemu dan berkumpul dalam satu keluarga yang utuh sebagaimana anak-anak di kampungnya. Namun apa daya,  Haikal adalah seorang bocah yang masih belum mampu untuk mencari dan menemukan kembali permata hatinya tersebut. Dia hanya menyerahkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta (Allah SWT) berharap suatu saat nanti kerinduannya dapat terobati. (JEN/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *