Perubahan Iklim pada Ekosistem Lebah Madu Sumbawa Diteliti

oleh -189 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (07/01/2016)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan lembaga penelitian Universitas Mataram (Lem Lit UNRAM) akan melakukan studi kasus kajian dampak kerentanan dan adaptasi perubahan iklim terhadap ekosistem lebah madu hutan di Kabupaten Sumbawa. Karenanya bertempat di Hotel Tambora Sumbawa, Kamis  (7/1), rombongan Kementerian KLHK melakukan pertemuan dengan Bupati Sumbawa, Tim UNRAM Mataram, dinas terkait dan lembaga lainnya.

Dalam sambutannya Kasubdit Adaptasi Perubahan Iklim (KLHK), Ir Arif Wibowo M.Sc. berharap pertemuan itu menjadi titik awal untuk mendapatkan sebuah model kajian perubahan iklim yang memang belum pernah untuk ekosistem berbasis madu ini. “Dari pertemuan ini kami ingin ada rekomendasi atau masukan agar pengembangan madu khususnya di Kabupaten Sumbawa dalam rangka membantu pembangunan daerah bagi peningkatan ekonomi tanpa harus merusak lingkungan,” katanya.

Kasubdit Adaptasi Perubahan Iklim (KLHK), Ir Arif Wibowo M.Sc.  didampingi Asisten Pemerintahan Sumbawa, Dr H M Ikhsan M.Pd
Kasubdit Adaptasi Perubahan Iklim (KLHK), Ir Arif Wibowo M.Sc. didampingi Asisten Pemerintahan Sumbawa, Dr H M Ikhsan M.Pd

Kajian ilmiah ini akan menjadi instrument yang terukur. Sebab selama ini banyak kebijakan yang seringkali tidak didukung oleh kajian-kajian ilmiah sehingga membuat orang bingung. “Hari ini berbicara kemudian besok semua orang protes. Jadi diproses ini kita harapkan persoalan ini tidak terjadi sehingga proyek ini menjadi sebuah instrument kita bersama agar bersinergi dalam upaya mengatasi atau mengendalikan dampak perubahan iklim yang sudah kita rasakan saat ini,” ucapnya.

Baca Juga  Lapor ke Mentan, Bupati KSB Keluhkan Kekurangan Buruh Tani

Diakuinya instrumen yang mendukung kebijakan masih sangat terbatas. Demikian dengan pengalaman dan pengetahuan juga terbatas padahal pembangunan terus berjalan dan anggaran setiap tahun kian bertambah. Ini terjadi salah satunya adalah kelemahan dari sisi kajian ilmiah di dalam memberikan arahan yang terukur sehingga alokasi anggaran dan pembangunan lebih tepat. Untuk itulah kajian ini kedepan akan menjadi bagian dari proses perencanaan pembangunan. Tentunya dengan harapan bagaimana pengembangan Madu Sumbawa ini bisa sejalan dengan upaya bersama dalam mencegah adanya perubahan iklim.

Sementara itu Bupati Sumbawa diwakili Asisten Pemerintahan, Dr H Muhammmad Ikhsan, M.Pd mengharapkan pertemuan ini dapat menjadi wahana untuk mencari solusi maupun sebagai langkah strategis yang dapat diambil untuk menghadapi permasalahan terkait dengan dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim. Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) yang bekerjasama dengan lembaga penelitian UNRAM untuk melakukan kajian terhadap perubahan ekosistem hutan di Kabupaten Sumbawa sebagai akibat dari dampak perubahan iklim. “Saya berharap dukungan dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat terus ditingkatkan pada masa-masa akan datang sebagai wujud komitmen kita bersama untuk turut berpartisipasi dalam mengendalikan perubahan iklim terhadap pengembangan madu hutan Sumbawa,” ucapnya.

Baca Juga  Kepada Gubernur, Pelaku Pariwisata Pertanyakan Buka Tutup Destinasi Wisata

Sama halnya dengan ternak secara umum, lebah juga membutuhkan kecukupan pakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, perkembangan koloni, produksi madu dan aktivitas reproduksi. Pakan lebah yang penting adalah nektar dan polen yang dihasilkan tanaman. Hampir semua tanaman berbunga adalah penghasil nektar yang potensial. Jenis-jenis tanaman penghasil nektar antara lain, tanaman pangan, tanaman kehutanan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura (buah dan sayuran), tanaman hias, rumput dan semak belukar. Sehingga hutan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan koloni, produksi madu dan aktivitas reproduksi lebah madu hutan, di samping sebagai lumbung pakan bagi koloni lebah tersebut. Karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rencana program atau rencana aksi baik jangka pendek maupun jangka panjang bagi pelestarian Hutan Sumbawa sebagai bagian dari upaya bersama dalam pengendalian perubahan iklim. “Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sumbawa memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, semoga pemikiran-pemikiran yang dihasilkan akan mampu mempercepat pembangunan pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan di daerah ini,” pungkasnya. (JEN/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *