Kejahatan di Sumbawa Meningkat

oleh -127 Dilihat

Kasus Meresahkan Menurun, Penyelesaian Kasus Meningkat

SUMBAWA BESAR, SR (03/01/2016)

Kasus kejahatan di Kabupaten Sumbawa mengalami peningkatan. Meski demikian kasus menonjol atau kejahatan yang meresahkan (Crime Index) mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan data Polres Sumbawa yang dirilis kemarin sebagai evaluasi akhir tahun. Kapolres Sumbawa, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad SIK dalam keterangan persnya kepada SAMAWAREA, kemarin, menyebutkan untuk data kejahatan secara umum mengalami kenaikan. Pada Tahun 2014 lalu mencapai 1.294 kasus, meningkat 1.341 kasus pada Tahun 2015. Terjadinya peningkatan data kejahatan ini lebih didominasi kasus yang bersifat konvensional atau tradisional, seperti penganiayaan ringan, penipuan, penghinaan, pencemaran nama baik dan KDRT.

Meski demikian dari jumlah ini terdapat beberapa kejahatan yang meresahkan (Crime Index) seperti pencurian sepeda motor (curanmor), pencurian dengan penberatan (Curat) dan pencurian dengan kekerasan (Curas). Sejumlah kasus ini mengalami penurunan. Dalam catatan refleksi akhir tahun, kasus curanmor pada Tahun 2015 mencapai 158 kasus. Kasus tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2014 lalu yang mencapai 183 kasus. Kemudian Curat juga mengalami penurunan dari 176 kasus Tahun 2014 menjadi 124 kasus pada Tahun 2015. Demikian dengan Curas dari 57 menjadi 27 kasus.

Baca Juga  Ditabrak Pelajar Saat Bertugas, Anggota Polisi Patah Kaki

Kendati secara umum data kejahatannya tinggi, ungkap Kapolres, penyelesaian perkaranya juga tinggi tidak hanya melalui putusan pengadilan melainkan juga penyelesaikan di luar atau ADR (Alternative Dispute Resolution). Biasanya untuk kasus-kasus ringan, pelapornya mencabut laporan karena sudah diselesaikan secara keluargaan atau ada kesepakatan damai. Misalnya kasus penipuan, pencemaran nama baik, penghinaan dan lainnya. Meski sudah dicabut namun tetap tercatat sebagai kasus yang masuk sekaligus angka penyelesaian kasus. “Untuk penyelesaian kasus atau yang sudah dituntaskan meningkat dari Tahun 2014 lalu 700 kasus, menjadi 800 kasus pada Tahun 2015,” sebutnya.

Selain kasus 3C (Curanmor, Curat dan Curas), beberapa kasus menonjol lainnya juga tercatat dalam refleksi akhir tahun. Kasus pencabulan atau pemerkosaan naik dari 7 kasus Tahun 2014 menjadi 8 kasus Tahun 2015. Yang berhasil dituntaskan juga mengalami kenaikan, jika 2014 hanya 3 kasus dan menyisakan 4 kasus, sedangkan Tahun 2015 tuntas 100 persen, hanya tinggal tunggakan Tahun 2014. Kemudian kasus narkoba menurun dari 19 kasus menjadi 17 kasus, dengan jumlah penyelesaian mengalami peningkatan dari 7 kasus menjadi 13 kasus. Untuk perjudian tercatat 22 kasus Tahun 2014 menurun dibandingkan Tahun 2015 yang hanya 17 kasus. Selanjutnya ilegal logging dari 4 kasus menjadi 2 kasus.

Baca Juga  Hasil Otopsi Andi Saleh Mengejutkan, Ada Resapan Darah di Bagian Pelipis  

Keberhasilan lainnya adalah mengungkapkan kasus penganiayaan yang mengakibatnya matinya seseorang. Seperti kasus penganiayaan dan pembunuhan Nurtina yang berhasil diungkap polisi dengan menetapkan dua orang tersangka yakni menantu dan cucu korban. Kini kasus itu sudah ditangani kejaksaan menyusul berkas perkaranya sudah dilimpahkan karena dinyatakan lengkap (P21). Ada beberapa kasus pembunuhan yang belum terungkap di antaranya pembunuhan terhadap seorang PNS yang jasadnya ditemukan sudah dalam kondisi terbakar. Pihak kepolisian masih berusaha mencari petunjuk  kearah tersangka. Demikian dengan kasus pembunuhan lainnya di Kecamatan Empang yang menewaskan Kadus Abadi, Desa Gapit yang hingga menjadi PR yang harus dituntaskan.

Untuk kasus tindak pidana korupsi, pihaknya masih menuntaskan kasus Bank NTB Sumbawa, dengan telah menetapkan 3 orang tersangka. Dan dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka yang sebelumnya ditunda karena tersangka tidak didampingi penasehat hukum. Sementara kasus dugaan korupsi lainnya penanganan akan diintensifkan pada Tahun 2016. Sebelumnya sempat terhambat karena ada kegiatan besar yaitu Pilkada. “Insya Allah kami akan fokus, karena data awal beberapa dugaan korupsi yang terjadi di daerah ini sudah kami kantongi,” demikian Kapolres, seraya enggan menyebutkan secara spesifik dugaan dimaksud untuk menghindari kegaduhan. (JEN/SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *