TALIWANG, SR (10/11/2015)
Terhitung sejak Sabtu (7/11) kemarin, Pasar Modern Taliwang dilaporkan mengalami kelangkaan daging sapi akibat mogoknya sejumlah pengusaha pemotongan hewan (jagal, Red).
Menurut kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Sumbawa Barat, Ir H Abbas, M.Si, penjualan daging sapi di Pasar Modern Taliwang bukannya tidak ada sama sekali. Aktifitas jual beli tetap berlangsung namun jumlah daging terkesan sengaja dibatasi dan dijual dengan harga yang cukup mahal ke konsumen. “Mereka beralasan terpaksa menjual dengan harga mahal karena saat mengambil dari petani harga per satu ekor sapi mencapi Rp 7-8 juta,” kata Abbas.
Alasan lain adanya aksi mogok, dipicu adanya pembatasan kuota pengiriman daging ke luar kecamatan. Pengusaha pemotongan menilai adanya larangan tersebut telah merugikan usaha karena harga daging lebih tinggi bila dijual ke luar Kecamatan Taliwang. “Kita tidak melarang mereka menjual daging ke luar Taliwang. Hanya dibatasi jumlahnya,” jelas Abbas.
Salah satu solusi mengatasi kelangkaan daging sapi di Pasar Modern Taliwang, DKPP Sumbawa Barat dalamw waktu dekat memanggil seluruh pengusaha pemotongan hewan. Tindakan tegas berupa pencabutan izin pemotongan kemungkinan akan diberikan kepada pengusaha yang kerap tidak mematuhi aturan yang telah diberlakukan pemerintah daerah. Data DKPP Sumbawa Barat, stok daging sapi bagi masyarakat Taliwang sangat mencukupi untuk 2015 bahkan hingga 2016. Potensi daging potong yang dimiliki mencapai 1.400 ekor, sementara kebutuhan masyarakat hanya mencapai sekitar 4-5 ekor per hari. (AR/SR)