Sapi Bansos Sempat Jadi Polemik di Debat Kandidat III

oleh -111 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (12/11/2015)

Debat Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa jilid III di Kecamatan Plampang, sempat memanas. Ini terjadi pada sesi tanya jawab, antara satu calon dengan calon lainnya saling lempar pertanyaan. Ketika itu giliran pasangan H Asaat Abdullah ST—Chandra Wijaya Rayes ST (SAAT JAYA) mengajukan pertanyaan kepada kedua calon lainnya. Untuk HM Husni Jibril B.Sc—Drs H Mahmud Abdullah (HUSNI MO), SAAT JAYA menanyakan mana yang dikembangkan apakah jumlah populasi sapi lebih banyak daripada jumlah penduduk, atau manusia yang lebih banyak dikembangkan ketimbang sapi. Dan apa bentuk program kongkrit untuk mengembangkan kebijakan tersebut ?

Menurut HUSNI MO, berdasarkan data, populasi penduduk jauh lebih tinggi daripada populasi ternak. Sehebat apapun Sumbawa dalam meningkatkan populasi ternak, tidak akan mampu mengejar populasi penduduk yang saat ini sudah mencapai 500 ribu lebih. Target HUSNI MO, hingga Tahun 2021, sapi mencapai 450 ribu ekor, kerbau dari 5.800 menjadi 6000, kuda 37 ribu menjadi 45 ribu. Ini akan dikejar melalui Dana Bansos APBD, APBD Propinsi dan APBN, di samping program yang sudah jalan. “Kami juga akan mencoba menekan jumlah penduduk melalui program KB,” ujarnya.

Selanjutnya SAAT JAYA mengajukan pertanyaan kepada pasangan Jack Morsa H Abdullah S.Adm—Chandra Wijaya Rayes ST (JIWA). Pertanyaan itu masih berkaitan dengan persoalan ternak. Dikemukakan SAAT JAYA bahwa program dana bansos ternak yang dikucurkan kerap menjadi masalah dan kini tengah menjadi polemik di media massa. Belum sempat menyudahi pertanyaan yang ditujukan ke JIWA, pasangan HUSNI-MO langsung menyela. HUSNI MO mengajukan interupsi sekaligus keberatan karena yang dikemukakan SAAT JAYA bukan pertanyaan tapi mengomentari jawaban yang telah disampaikan saat pertanyaan pertama. “Bertanya ya bertanya tapi jangan komentari jawaban saya,” sergah HUSNI MO. “Kalau mau berdebat ayo berdebat,” tantang HUSNI MO. SAAT JAYA pun memberikan klarifikasi jika apa yang akan dikemukakannya bagian dari pertanyaan yang akan ditujukan kepada pasangan JIWA dan ada kaitannya juga dengan program peternakan. Melihat situasi mulai memanas dan massa terdengar saling sorak, moderator langsung menyela dan meminta SAAT JAYA melanjutkan pertanyaannya yang sempat terputus. “Apa pendapat bapak (JIWA) mengenai dana bansos ternak ini, seyogyanya diperuntukkan untuk siapa dan bagaimana cara penyalurannya serta upaya meminimalir penyimpangan ?” tanya SAAT JAYA. Dijawab JIWA, jika ditakdirkan memimpin Sumbawa ke depan akan melakukan evaluasi tentang program bansos ini baik dari aspirasi Anggota DPRD maupun pemerintah daerah. Menurut JIWA, progam itu tidak tepat sasaran. Kalaupun pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat, harus sesuai dengan persyaratan sebagai masyarakat penerima bantuan. Selain itu JIWA akan melakukan ekspos kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak terjadi persoalan yang terjadi saat ini. Sapi di atas truk, hanya talinya yang dibawa, demikian juga dengan program Bumi Sejuta Sapi yang menjadi program idola lima tahun lalu justru dinilai tidak berhasil. “Kenyataannya yang ada di dalam kandang bukan sapi tapi uti (biawak). Dan masyarakat tidak pernah mendapatkan bantuan sesuai dengan kriterianya,” tukasnya disambut geer para simpatisan. Apabila JIWA menang pada Pilkada ini, mereka akan menjalin kerjasama dengan kepolisian dan kejaksaan untuk menelusuri seluruh bantuan sosial yang sudah diturunkan oleh pemerintah baik kabupaten, propinsi maupun pusat, agar tepat sasaran dan sesuai aturan.

Baca Juga  Cek Progres Mitigasi Bencana di Sumbawa, STIRRRD Gelar Survey LG-SAT

Debat 3 Saat Husni 1Dalam debat kandidat itu, pertanyaan lain muncul. Seperti yang diajukan HUSNI MO kepada SAAT JAYA dan JIWA. Menurut HUSNI MO bahwa visi besar nasional adalah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Apa konsepnya SAAT dan JIWA dalam mendukung visi tersebut di Kabupaten Sumbawa. Dijawab SAAT JAYA, untuk mendukung proos maritim dunia tersebut SAAT JAYA akan tetap mengikuti kebijakan nasional, membangun tol laut, konektivitas-konektivitas lain serta membangun dermaga seperti yang akan dilaksanakan di Teluk Santong, dan menjadikan Teluk Saleh menjadi aquarium raksasa sehingga dunia maritim di Sumbawa akan terhubung dengan baik dan mampu meningkatkan produktifits ekonomi warga pesisir dan lainnya. Sementara JIWA mengatakan akan menjalankan aturan sesuai UU yang berlaku dan menegakkan hukum terhadap pelanggaran di laut seperti pengeboman ikan, ilegal fishing, pencemaran laut, dan pengrusakan ekosistem laut. Dalam hal ini pemerintahan JIWA nanti akan menjalin kerjasama dengan instansi vertical seperti TNI dan masyarakat, membangun sarana prasarana pengaman kelautan, dan menyediakan speedboat cepat.

Baca Juga  Punya Masalah Konsumen, Segera Lapor BPSK Sumbawa

Pantauan SAMAWAREA , sesi tanya jawab ini berjalan lancar dan berakhir dengan happy ending. Antara pasangan satu dan lainnya terlihat bercengkerama penuh persaudaraan dan berpelukan bagaikan teletubbies.  (JEN/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *