SUMBAWA BESAR, SR (11/10/2015)
Menguak tabir kematian Supri Haryanto (50) pegawai Kementerian PU, bagaikan membuka kotak pandora. Karena sejauh ini belum ada tanda-tanda yang mengarah pada penyebab kematian korban, meski polisi telah melakukan pemeriksaan tiga orang saksi. “Belum diketahui pasti penyebab kematian korban,” kata Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad SIK kepada SAMAWAREA, kemarin.
Dengan belum ketahuinya penyebab kematian korban ini lanjut Kapolres, belum dipastikan ada dan tidaknya tanda-tanda kekerasan meski diakui secara kasat mata di tubuh korban sepertinya terbakar. “Dalam penanganan kasus ini kami tidak boleh sembarangan dan ini dilakukan dengan sangat hati-hati,” tukasnya.
Yang menjadi kendala bagi polisi untuk menyelidiki lebih jauh adalah penolakan keluarga korban untuk dilakukan autopsy. Polisi merasa kesulitan karena kondisi korban harus dilihat dengan jelas dan detail. Meski demikian, ketika ditemukan adanya indikasi yang mengarah pada tindakan kekerasan, polisi melaksanakan kewenangannya untuk dilakukan autopsy.
Supri Haryanto dikabarkan hilang selama tiga hari setelah pamit melakukan pengawasan pembangunan jalan di Kecamatan Lunyuk. Belakangan korban ditemukan sudah dalam kondisi menjadi mayat di Kokar Tempoa, Dusun Lamurung, Desa Ledang, Kecamatan Lenangguar. (JEN/SR)
