Sumbawa Besar, SR (24/09/2015)
Status pemerintahan di SP4 Buin Batu, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, masih ngambang. Sebelumnya wilayah ini adalah daerah transmigrasi dan dipimpin seorang Korades—setingkat kepala desa. Namun ketika Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyerahkan tanggung jawab daerah tersebut kepada pemerintah daerah, statusnya menjadi tidak jelas. Kondisi ini membuat warga setempat kebingungan dalam kepengurusan administrasi kependudukan dan lainnya, karena SP4 Buin Batu ini belum menjadi bagian dari desa tetangganya, Desa SP1 dan Desa Selanteh. Ironisnya lagi, untuk membentuk desa definitive, Buin Batu belum memenuhi persyaratan. Meski memiliki tiga dusun, namun dari segi jumlah penduduk masih minim. Buin Batu dihuni sekitar 300-an kepala keluarga (KK), sedangkan untuk dikembangkan menjadi desa persiapan jumlah penduduk minimal 2000 KK. “Memang benar, status Buin Batu masih ngambang. Warga di sana ibarat tidak memiliki ayah dan ibu,” kata Camat Plampang, Zubaidi S.Sos saat dikonfirmasi di Kantor Bupati Sumbawa, Rabu kemarin.
Selama ini dalam mengurus KTP, sebagian warga setempat datang ke Kantor Desa Selanteh, sebagian lainnya ke SP1. Warga setempat memang pernah mengusulkan agar dijadikan desa persiapan. Untuk memenuhi keinginan ini menurut Zubaidi, sangat sulit karena terbentur persyaratan yang ditetapkan undang-undang. Solusinya ungkap Zubaidi, Buin Batu dimasukkan ke desa definitive apakah Selanteh atau SP1 agar statusnya menjadi jelas. “SK-kan saja biar jelas, karena kondisi seperti sekarang ini, membuat warga Buin Batu kebingungan dalam mengurus keperluan administrasi kependudukannya,” tandasnya. (Jen/SR)
