Jangan Biarkan Perbedaan di Pilkada Jadi Pemicu Konflik 

oleh -83 Dilihat
Bertemu Dandim

Sumbawa Besar, SR (27/09/2015)

Kapolres Sumbawa, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad SIK mengakui kedatangannya di Sumbawa menjalankan tugas yang cukup berat salah satunya menjaga pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa agar dapat berjalan aman dan lancar. Lulusan SESPIM Tahun 2012 ini tidak ingin ada konflik terjadi di Sumbawa, terlebih gangguan yang menggagalkan pesta demokrasi dalam memilih pemimpin Sumbawa untuk lima tahun ke depan. “Tekad saya, Pilkada harus aman,” tegasnya saat ditemui SAMAWAREA di ruang kerjanya, Sabtu (26/9).

Sejauh ini situasi Kamtibmas masih relative aman dan kondusif. Ketika pertamakali masuk ke Sumbawa, Ia mengaku banyak menerima masukan dari kapolres dan senior sebelumnya. Masukan itu tidak hanya memberikan angin segar tentang keamanan, tapi juga informasi yang negative yang dikaitkan sejarah kelam Sumbawa sehubungan dengan pernah terjadi konflik yang berbau SARA. Bahkan informasi menyatakan konflik tersebut memiliki siklus, yang bisa jadi siklus itu datang saat kepemimpinannya. Namun informasi ini diharapkan tidak terjadi dan tidak ada lagi sampai kapanpun. Meski demikian antisipasi harus tetap ada, dengan cara merangkul semua elemen.

Baca Juga  Diduga Setubuhi Anak Bawah Umur, Facebooker Diringkus

Terhadap pelaksanaan Pilkada, diakui AKBP Muhammad, bahwa perbedaan pasti ada terutama dalam mendukung calon. Ia berharap perbedaan itu tidak menjadi pemicu konflik, melainkan sebuah rahmat dan dinamika dalam berpolitik. Siapapun yang terpilih itulah pemimpin yang harus diikuti dan didukung sepanjang melaksanakan kepemimpinannya secara amanah dan membawa kesejahteraan sebagaimana ajaran Rasulullah SAW. Ketika ini disadari, tentu keamanan dan ketertiban masyarakat akan tercipta. Ketika daerah aman, investor akan mudah masuk, pembangunan bergeliat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya jika tidak aman, investor takut, pembangunan tidak berjalan, dan kehidupan masyarakat terpuruk. “Prinsipnya, kita saja bukan orang asli di sini ingin Sumbawa aman dan damai, apalagi orang yang lahir dan tinggal di sini,” pungkasnya. (Jen/SR)

BACA: https://www.samawarea.com/2015/09/rebutlah-hatinya-jangan-rebut-hartanya/

Baca Juga  Rohmi ke TPS Dikawal Relawan Jilbab Ijo

https://www.samawarea.com/2015/09/safari-jumat-kapolres-sumbawa-siap-jadi-khatib/

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *