Hari Donor Darah Bertaburan Penghargaan untuk Pendonor Sukarela

oleh -105 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (30/08/2015)

Berbagai kegiatan kemanusiaan yang dilaksanakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumbawa dalam rangka memperingati Hari Donor Darah se dunia tahun ini. Selain menggelar donor darah massal hasil kerjasama dengan Telkomsel, PMI juga mengikuti Safari Ramadhan untuk menggugah masyarakat agar terlibat aktif dalam kegiatan kemanusian, dan belum lama ini donor darah HUT Kemerdekaan RI.  Tepatnya malam inagurasi, Jumat (28/8) malam lalu, PMI memberikan penghargaan kepada para pendonor sukarela baik yang sudah 25 kali, 50 kali, dan 75 hingga 100 kali, bahkan ada yang hampir 200 kali.

Ketua Panitia sekaligus Direktur Unit Doroh Darah (UDD) PMI Sumbawa, dr Nieta melaporkan bahwa dalam tiga tahun belakangan ini masih terjadinya angka kematian ibu dan bayi terutama ibu melahirkan akibat perdarahan. UDD PMI, katanya, ingin membantu pemerintah berkonstribusi secara nyata menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Selain untuk tujuan tersebut, PMI pada peringatan Hati Donor Darah sedunia ini juga memberikan apresiasi kepada pahlwan kemanusiaan dalam hal ini pendonor darah sukarela. Pemberian anugerah ini kepada pendonor kategori 25 kali, 50 kali, 75 kali dan 100 kali. Tak hanya itu ingin menggugah animo masyarakat agar melakukan kegiatan kemanusiaan dalam hal donor darah. Sasarannya mulai dari pelajar, mahasiswa, SKPD dan masyarakat. Ia berharap donor darah ini dapat menjadi gaya hidup  di daerah ini. “Kami harapkan adanya partisipasi aktif dari semua masyarakat untuk membantu sesama yang saat ini tengah membutuhkan uluran tangan dalam mengatasi kekurangan darah yang mereka butuhkan.

Sementara itu Ketua PMI Sumbawa yang juga Sekda Sumbawa, Drs H Rasyidi mengatakan, PMI akan terus berkomitmen untuk membantu bersama. PMI akan terus melibatkan masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan terutama menjadi pendonor aktif guna membantu sesama. “Kami akan terus menggugah bagaimana cara menarik pendonor sularela sebanyak-banyaknya,” kata Haji Rasyidi.

Ia mengakui selama ini masyarakat menganggap PMI hanya bertugas menangani donor darah. Padahal PMI sebagai organisasi kemanusiaan juga aktif dalam penanganan bencana alam dan selalu menjadi garda terdepan. PMI siap siaga di Posko selama 24 jam untuk memberikan pertolongan pertama terhadap siapapun yang mengalami musibah termasuk kecelakaan lalulintas.

Namun demikian Haji Rasyidi menyadari bahwa kegiatan yang dilakukan selama ini belum optimal karena memang belum memiliki apa-apa. Salah satunya pihaknya belum melakukan bulan dana PMI, di samping bantuan pemrintah daerah masih sangat terbatas. Selama ini pemda hanya sebatas membiayai UDD yang dalam ini mensubsidi kebutuhan reagen dan kantong darah sekitar Rp 1,2 Milyar per tahun. Tidak seperti PMI Kota Bandung dan kota-kota lainnya.

Diceritakan Haji Rasyidi, beberapa hari yang lalu, PMI Sumbawa dibagi dalam dua rombongan melakukan studi komparasi di PMI Bandung dan Surabaya. Setelah sampai di sana nyali mereka agat ciut. Ternyata di sana terutama Kota Bandung sudah 40 tahun membesarkan PMI. Kebetulan saat kunjungan itu, PMI Bandung sedang melaksanakan bulan bhakti PMI yang ketua panitianya langsung Walikota setempat. Dalam tiga bulan saja, mereka bisa memperoleh dana Rp 1,3 Milyar. “Andaikan kita bisa seperti itu fungsi PMI di Sumbawa cukup berperan,” ujar Haji Rasyidi.

Tapi Ia optimis PMI Sumbawa mampu berbuat sebagaimana yang dilakukan PMI Bandung. Banyak strategi yang bisa dilakukan asalkan ada kebersamaan dari semua pihak. Sebab masyarakat memiliki kepentingan yang sangat strategis dan penting bersama PMI membantu sesamanya yang mengalami bencana dan sakit. “Kami akan terus melakukan sosialisasi dan mengadvokasi agar masyarakat memahami apa yang kita laksanakan dan asas manfaat yang diperoleh manakala masyarakat peduli dengan organisasi kemanusiaan ini. PMI hanya menyiapkan jasa, biaya ditanggung masyarakat dan pemerintah,” tandasnya.

Di bagian lain, Haji Rasyidi memberikan apresiasi kepada mitra kerja PMI seperti dinas instansi, BUMD, BUMN, lembaga perbankan, dan PTNNT yang secara aktif terus memberikan support atau dukungannya. Demikian dengan para pendonor sukarela yang sudah bertahun-tahun menyumbangkan darahnya untuk kemanusiaan. Ia berharap ini bisa berlanjut. “Yang sudah 50 hingga 175 kali donorkan darahnya bisa diusulkan ke Ketua Umum PMI pusat untuk memperoleh penghargaan. Semoga apresiasi ini memberikan asas manfaat dan membangkitkan gairah sekluruh pendonor sukarela di masa mendatang,” demikian Rasyidi. (Jen/SR)