PMI Sumbawa Kekurangan Darah  

oleh -98 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (30/08/2015)

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumbawa, Drs H Rasyidi mengatakan, PMI Sumbawa masih mengalami kekurangan darah. Hingga Juli 2015 ini, kantong darah yang berhasil diperoleh dari pendonor sukarela dan pendonor pengganti mencapai 2.300 lebih kantong dan ditargetkan setiap bulan sekitar 600 kantong. “Keinginan masyarakat untuk mendonorkan darah  ini masih dirasakan sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 515 ribu jiwa,” sebut Haji Rasyidi akrab pria yang juga menjabat sebagai Sekda Sumbawa ini pada malam Inagurasi Peringatan Hari Donor Sedunia, belum lama ini.

Selama ini yang paling banyak menyumbangkan darah selama kurun waktu 7 bulan dilihat dari kelompok umur adalah usia 17—30 tahun hingga mencapai 80 persen, disusul usia 31—40 sebanyak 593 orang (25 persen), 41—50 tahun (448 orang) dan usia 50—60  hanya 163 orang. Untuk itu PMI akan mengintensifkan kegiatan sosialisasi, advokasi dan donor darah dalam rangka mengatasi kekurangan darah. Masyarakat harus diberikan pemahaman akan manfaat donor darah yang diperoleh baik secara pribadi maupun terhadap sesama.

Baca Juga  BERITA KEHILANGAN

Menurut Haji Rasyidi, ada lima manfaat donor darah. Pertama, niat menolong sesama yang memerlukan darah. Ketika memiliki niat pasti Allah SWT mencatat dan memberikan ganjaran pahala, sekaligus untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia. Kedua, kepuasan moril ketika menondorkan darah kemudian mampu menyelamatkan jiwa seseorang. Kondisi ini memunculkan rasa kepuasan di dalam hati karena mampu memajangkan umur seseorang karena bantuan darah yang diberikan. Manfaat ketiga, sel darah merah yang beredar akan lebih mudah yang membuat seseorang lebih segar, enerjik, dan awet muda, serta terbebas dari segala macam penyakit. “Darah di tubuh kita hanya bertahan sampai 120 hari dan sudah harus dilakukan pergantian. Pergantian ini bisa dengan cara pembuangan melalui ginjaldan bisa juga melalui donor darah. Daripada kita memaksa ginjal kita bekerja untuk membuang yang kotor karena sudah melampaui 120 hari, lebih baik darah yang ada di tubuh, kita donorkan, selain dapat pahala kita bisa menyelamatkan orang lain,” saran Sekda.

Baca Juga  Gubernur Siapkan Bantuan Sosial untuk Warga Terdampak Corona

Manfaat keempat adalah merangsang pembentukan sel darah baru atau sel darah merah yang berumur lebih muda sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, metabolisme dan stamina tubuh akan lebih baik. Donor secara teratur dengan interval waktu sekitar 75 hari, tambah Rasyidi, membuat tubuh akan cepat merangsang sumsum tulang dalam membentuk sel darah baru. Sel darah yang tidak terpakai atau mati akan terkirim ke ginjal untuk dibuang. Sedangkan bagian yang tidak dapat dibuang dapat mengganggu fungsi peredaran darah yang bisa menyebabkan penyumbatan yang menyebab seorang terkena penyakit jantung.

Selanjutnya kelima, melalui donor darah secara teratur dapat mendeteksi dan mengetahui kondisi kesehatannya terhadap hemoglobin (HB), tekanan darah, dan screening darah. Karena pengambilan darah ada proses lebih lanjut, tidak serta merta ditransfusikan kepada orang lain. (Jen/SR)

 

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *