“Ingin Jadi Pengusaha Sukses, Siapkan Diri dari Sekarang”

oleh -206 Dilihat
Soedomo Mergonoto, Boss Kopi Kapal Api

Motivasi dari Boss Kopi Kapal Api untuk Mahasiswa UTS

Sumbawa Besar, SR (29/08/2015)

Ratusan mahasiswa baru Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Tahun Akademik 2015/2016 tampak bersemangat. Meski belum mengikuti proses perkuliahan, namun para elang muda ini sudah mendapat ilmu yang sangat luar biasa dari seorang pengusaha sukses dan berperan besar bagi kemajuan perguruan tinggi yang berada di kaki Bukit Olat Maras, Batu Alang, Kecamatan Moyo Hulu, Sumbawa Besar ini. Ia adalah Soedomo Mergonoto, pemilik Kopi Kapal Api atau CEO PT Santos Abadi Jaya. Pengusaha yang menjadi salah satu penyantun UTS ini, mendapat kehormatan pertama untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa setempat untuk menjadi manusia mandiri sekaligus menceritakan pengalamannya menjadi seorang pengusaha sukses. “Saya iri melihat adik-adik yang bisa mengeyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Tidak seperti saya yang tidak pernah merasakan bangku kuliah,” ujar Domo—akrab pengusaha ini disapa di hadapan para mahasiswa yang memadati lapangan UTS, Sabtu (29/8).

Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2015/2016
Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2015/2016

Ia mengaku orang tuanya berasal dari RRC datang ke Indonesia pada Tahun 1920 lalu tanpa sepeser uangpun. Ironisnya lagi saat itu orang tuanya yang masih berumur 16 tahun dalam kondisi tidak bisa membaca alias buta huruf dan tidak mampu berbahasa Indonesia. Untuk bertahan hidup, orang tuanya mengawali usahanya dengan menjual sayur. Setelah 8 tahun bergelut di sayur mayur, orang tuanya beralih menjual kopi bubuk dengan cara dipikul. Usaha ini dilakukan selama 10 tahun lebih yang mengakibatkan pundaknya kapalan atau membentuk daging keras yang menggumpal. “Alat pikulnya ini masih ada dan saya museumkan untuk mengenang bagaimana awal dari usaha ini,” ucapnya. Dengan kerja keras dan ketekunan, orang tuanya berhasil membangun pabrik kopi, kendati berukuran mini atau luasnya tidak lebih dari 50 meter persegi. Usaha kopi ini kemudian beralih kepadanya dan berkembang pesat. Hal ini tidak lain buah dari kerja keras. Ia tidak bisa mengklaim apakah usaha ini berkembang karena hasil kerja orang tuanya ataukah dirinya. Namun yang paling penting perusahaan tersebut menjadi besar karena kerja tim. “Saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa karyawan yang menggerakkan kegiatan usaha di dalam pabrik,” akunya.

Baca Juga  Pamunga Juara Umum STQ Plampang

Usaha ini mulai besar pada Tahun 1975 ketika pemerintah memperbolehkan iklan di TVRI. Itulah kesempatan baginya mempromosikan kopi yang kemudian menjadi terkenal. Akhirnya perusahaan tersebut menggurita tidak hanya di dalam tapi juga di luar negeri. Bahkan beberapa usaha lainnya ikut tumbuh. Untuk menjadi pengusaha sukses seperti dirinya, Domo meminta mahasiswa untuk terus belajar. Menurutnya, jaman dahulu sangat berbeda dengan jaman sekarang. “Kalau jaman dulu kita masih menggunakan kekuatan badan kita untuk berjuang, tapi sekarang tidak bisa lagi karena sudah jamannya teknologi dan informasi. Jadi siapa yang punya ilmu dan menguasai informasi itu yang akan menjadi pemenang,” cetusnya.

Misalnya, ingin menjadi pengusaha sukses, harus mengetahui informasi atau membaca peluang apa yang paling disukai oleh orang yang berduit. Atau membuat produk bagaimana orang mau membelinya. Jika produk yang dibuat tidak laku atau tidak mau dibeli orang, berarti usaha tersebut gagal. Jadi untuk menjadi pengusaha sukses butuh proses dan kesabaran, serta mempersiapkan diri. Karenanya Domo berharap jika ingin menjadi pengusaha, mahasiswa dapat mempersiapkan diri dari sekarang. Karena kesempatan dan masa depan itu hanya datang untuk orang yang mempersiapkan diri. “Pada ekonomi modern ini, masa depan tidak ditentukan oleh menteri, pejabat dan rector, melainkan ditentukan oleh pengusaha,” timpal Pendiri UTS, Dr H Zulkieflimansyah M.Sc.

Baca Juga  Sengketa LAR Ai Ampuk Berlarut, Kades Prode 2 Ancam PTUN
Ketua Yayasan Dea Mas, Ny Niken Saptarini M.Sc dan para dosen UTS
Ketua Yayasan Dea Mas, Ny Niken Saptarini M.Sc dan para dosen UTS

Untuk diketahui, ungkap Doktor Zul—sapaan akrab tokoh nasional ini, selain Boss Kopi Kapal Api, kuliah umum di UTS juga akan diisi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), awal September mendatang. Selain memberikan kuliah umum, Menteri PUPR ini akan meninjau langsung proses pengerjaan pembangunan asrama mahasiswa yang berlokasi sekitar 500 meter dari UTS.  Sesuai rencana rumah susun yang dijadikan asrama mahasiswa UTS ini adalah type 24 dan berlantai 4 yang berdiri di atas lahan seluas 25 ribu meter persegi. Tapak bangunannya memiliki luas 507 meter persegi, sedangkan luas bangunan 2.032 meter persegi dengan banyaknya hunian mencapai 50 unit berdaya tampung 200 orang. Keberadaan asrama mahasiswa ini untuk mengantisipasi semakin banyaknya mahasiswa asal luar daerah yang mengenyam pendidikan di UTS, sebab meski baru berumur dua tahun perguruan tinggi di kaki Bukit Olat Maras ini kian seksi dan semakin menarik. Sekarang saja, hampir 300 pelajar dari luar daerah siap kuliah di UTS. Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa UTS, maka akan berkeliaran sekitar 1.500 orang setiap harinya. Kondisi ini tentunya memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat dan akan tumbuhnya usaha ekonomi baru di lingkungan setempat. (Jen/SR)

 

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *