Kader Nasdem Dipecat Jika Tak Dukung Saat-Jaya

oleh -81 Dilihat
Berjibaku untuk menang Pilkada

Sumbawa Besar, SR (15/06/15)

DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menegaskan tidak ada kadernya yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk menjadi calon bupati atau wakil bupati di Kabupaten Sumbawa selain pasangan yang telah diusung yakni H Asaat Abdullah ST—Chandra Wijaya Rayes ST (Saatnya Sumbawa Jaya). “Kalau persilakan kader yang mau menggunakan hak politiknya, tapi kami persilakan juga keluar dari Partai Nasdem,” tegas Enggartiasto Lukita—Ketua Bappilu Pilkada Nasional DPP Nasdem saat berpidato pada penyerahan rekomendasi dukungan kepada pasangan Saat—Jaya di Hotel Parahiyangan, Sumbawa, Senin (15/6).

Ia melarang seluruh jajaran Anggota Partai Nasdem untuk menjadi tim sukses atau melakukan kegiatan-kegiatan yang menyukseskan tim di luar Paket Saat—Jaya. Ketika ditemukan kader Nasdem menjadi timses paket lain, siapapun dia akan berhentikan dari keanggotaan partai. Dan seluruh struktur partai baik DPW maupun DPC serta anggota DPRD Sumbawa dan seluruh jajaran partai diperintahkan wajib mensosialisasikan atau memenangkan pasangan ini. Jika mereka diam saja dan tidak mau bekerja ataupun tidak bekerja untuk menyukseskan pasangan ini, DPP akan mendiamkan mereka dan mempersilahkannya untuk keluar dari Partai Nasdem. Demikian dengan anggota DPRD wajib untuk turun dan berbuat semaksimal mungkin. Apabila ini tidak dilakukan, maka DPP akan melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) dari keanggotaannya di DPRD. “Perintah ini nampaknya kejam, tetapi ketika kita berlindung dalam satu organisasi atau partai maka taatilah aturan yang ada di dalamnya. Apalagi seluruh kader telah menandatangani kesepakatan yang tertuang di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun seluruh peraturan organisasi yang berlaku di dalamnya. Inilah aturan yang dikeluarkan, dan harus ditaati,” tandasnya.

Baca Juga  Bangun Sarpras Olahraga di Samota, Bupati Sumbawa Usulkan Pinjaman 100 Milyard

Saat Jaya 6Di bagian lain Enggartiasto juga mengingatkan jajaran yang mendukung pasangan Saat—Jaya untuk tidak berpuas diri dan merasakan berada di atas angin, sehingga tidak maksimal dalam perjuangan. Ketika itu dirasakan pada dasarnya itu adalah sebuah kekalahan. Dan kepada tim sukses diminta harus benar-benar menyukseskan yang diusung bukan yang sukses adalah tim suksesnya. Banyak tim sukses yang menyatakan dirinya tim sukses, tetapi setelah pasangannya menang justru  yang sukses adalah tim sukses itu sendiri. Karena terlalu banyaknya proposal yang diajukan tim sukses. (Adv)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *