Pos Polisi Kota Dirusak
Sumbawa Barat, SR (17/05/15)
Sedikitnya 7 warga Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tertembak. Ini terjadi setelah ratusan massa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di jalan raya tengah Kota Taliwang tepatnya Simpangan Pos Polisi Lalulintas sepanjang jalan Soekarno Hatta- Sudirman dan Ahmad Yani, Minggu (17/5) sekitar pukul 16.00 Wita. Bentrok ini kelanjutan dari aksi massa Sabtu malam di Mapolres Sumbawa Barat yang berujung pada pengrusakan Pos Polisi Kota.

Pada minggu sore itu, satu pleton personil Brimob diterjunkan untuk memecah konsentrasi massa yang hendak merangsek menuju Mapolres Sumbawa Barat setelah kembali merusak Pos Polisi Kota. Konsentrasi massa ini berhasil terpecah setelah dihalau aparat menggunakan gas air mata. Bukannya mundur namun semangat massa semakin berkobar dan semakin banyak. Dengan menggunakan batu, massa melakukan pelemparan ke arah aparat. Hujan batu itu dibalas dengan rentetan senjata. Satu per satu dari massa berjatuhan karena terkena peluru. Para korban ini langsung diangkut dan dilarikan ke RSU KSB oleh rekan-rekannya menggunakan sepeda motor.
Massa semakin kalap mencoba melakukan perlawanan dengan terus menghujani polisi menggunakan batu. Untuk menghindari terkena peluru, massa melakukan strategi maju mundur. Tak lama kemudian personil polisi mundur diduga ada perintah untuk melakukan penarikan pasukan dari lokasi.

Data yang dihimpun Samawarea di RSUD KSB, menyebutkan tujuh orang yang terkena tembakan aparat adalah Sudarman warga Kelurahan Kuang tertembak di alis mata kiri, Muhammad warga Kenangan di selangkangan kiri, Gozali warga KTC di perut atas bagian kiri, Egy warga Desa Fajar di siku tangan kanan, Toniman warga Sampir tertembak di punggung kanan atas, Selamet juga asal Sampir di perut kiri, dan Hamdani warga Lingkungan Bosok tertembus di bagian pantat. Selain itu di lokasi bentrok warga mengamankan 7 selonsong peluru.

Untuk diketahui, aksi massa ini terjadi buntut dari kaburnya ER—ayah JJ pelaku sodomi dan pembunuhan dari Mapolres Sumbawa. ER yang diduga warga ikut membantu anaknya ini menghilang setelah meminta ijin sholat magrib. ER ikut diamankan polisi setelah terungkapnya kasus pembunuhan terhadap MI—bocah 6 tahun yang diduga kuat dilakukan JJ. Warga kecewa karena menuding kaburnya ER karena kelalaian aparat. Kekecewaan ini dilampiaskan dengan menggelar aksi mendatangi Mapolres KSB dan melakukan pengrusakan Pospol Kota. (*)