Dilaporkan Cabuli Bocah, Pingsan Saat Dijemput Polisi

oleh -89 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (22/05/15)

DL (50) seketika jatuh pingsan setelah aparat kepolisian Polres Sumbawa datang menjemputnya, Jumat (22/5) siang. Langkah anggota polisi yang dikomandani Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (KSPKT) IPDA Meivito Bayu S.IK ini untuk mengantisipasi adanya aksi massa setelah DL—seorang duda ini dilaporkan mencabuli anak di bawah umur yang merupakan putri sahabatnya sendiri. DS demikian inisial korban yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar (SD) ini resmi mempolisikan DL. Saat melaporkan kasus itu, korban didampingi ayah dan bibi tirinya serta Fatriaturrahma S.Pd dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Sosial (LK3) Kabupaten Sumbawa.

Ayah tiri korban, RN—warga sebuah kelurahan di Kota Sumbawa mengaku sebelumnya tidak mengetahui kasus itu karena selama ini terduga DL adalah teman dekatnya dan kerap datang ke rumah. Tidak ada kecurigaan sedikit pun terhadap tingkah lakunya yang mengarah pada perbuatan amoral tersebut. “Biasanya kalau saya ada kerja, saya selalu ajak dia (DL),” kata RN yang berprofesi sebagai tukang kayu dan batu ini.

Ia sangat kaget ketika mengetahui anak tirinya ini menjadi korban dugaan pencabulan DL. Ini diketahui setelah dilaporkan oleh adiknya, RH. Yang mencengangkan, kasus ini sudah terjadi setahun yang lalu sejak korban duduk di bangku kelas 2 SD. Terungkapnya kasus ini karena RH—bibi tiri korban melihat kejanggalan pada sikap keponakannya itu yang dalam setahun ini menjadi pendiam dan terlihat seperti orang ketakutan jika berpapasan dengan DL. Selain itu tubuh korban yang gemuk berubah kurus. Setelah dikroscek terhadap keganjilan prilaku ini, korban akhirnya mengaku jika pernah dicabuli DL. “Katanya kejadiannya di rumah saya saat kami tidak berada di rumah,” kata ayah tiri korban. Setelah peristiwa itu DL kerap datang ke rumah, dan korban selalu menghindar dan bersembunyi. “Saya menyerahkan persoalan ini kepada pihak kepolisian untuk membuktikan kebenarannya, biarlah diproses secara hukum,” katanya.

Baca Juga  Kajari Paryono: Jangan Ragu Hentikan Kasus

Untuk diketahui, DS adalah bocah yang sejak kecil tanpa kasih sayang kedua orang tuanya. Ayah dan ibunya bercerai ketika korban masih berumur tiga bulan. Ayah korban diketahui telah menikah lagi dan tinggal di Flores NTT, sedangkan ibunya menikah dengan RN ayah tirinya sekarang. Perkawinan ibunya dengan RN yang telah dikaruniai dua orang anak ini, kandas. Ayah tiri dan ibu kandung korban berpisah. Kabarnya ibu korban menikah lagi dan menjadi seorang TKW. Tinggallah korban bersama dua adiknya ini diasuh oleh RN ayah tiri yang memberikan kasih sayang dengan sepenuh hati.

Kapolres Sumbawa yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim, IPTU Tri Prasetiyo, membenarkan telah mengamankan DL. Ini dilakukan untuk menghindari adanya reaksi massa yang justru mengancam jiwa DL. Sebab ada indikasi reaksi ini akan terjadi. “Makanya ketika kami menerima informasi itu langsung kami tindaklanjuti dengan menjemputnya,” kata IPTU Tri—sapaan akrab perwira muda ini.

Baca Juga  Dieksekusi Pengadilan, Fenco Kehilangan Lahan Samota Seluas 50 Hektar

Sejauh ini DL statusnya masih diamankan, dan penyidik Unit PPA masih mengumpulkan sejumlah alat bukti. Penanganan kasus ini akan berlangsung alot karena kejadiannya sudah sangat lama, sehingga penyidik harus bekerja ekstra. Apalagi DL dalam keterangannya membantah melakukan perbuatan tak senonoh itu. DL mengaku hanya pernah diminta ayah tiri korban untuk mendaftarkan korban ke sekolah baru setelah pindah dari sekolah lama. “Inilah yang masih kami dalami sambil mengamankan terlapor agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucap IPTU Tri.

Secara terpisah, Mustandarman selaku ketua RT mengaku cukup kaget setelah polisi menjemput warganya. Dia baru mengetahui apa yang sebenarnya terjadi setelah disampaikan polisi. Selama ini Pak Man—sapaan populernya, mengetahui warganya itu adalah orang baik dan tidak pernah berbuat hal-hal yang berisiko hukum. Kesehariannya, DL adalah penambang pasir meski pernah sebelumnya menjadi sopir di sebuah instansi. “Karena itu saya kaget dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi,” pungkasnya. (*)

Foto: Terlapor DL (Baju kaos coklat) saat dijemput polisi (doc: SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *