Dinas Pertanian NTB Usul Tambahan Pupuk Petani

oleh -144 Dilihat

H Mokhlis: Saya Minta Desain Perencanaan yang Benar

Sumbawa Besar, SR (05/04)

Petani di kabupaten/kota di NTB terutama di Kabupaten Sumbawa kerap mengalami kekurangan pupuk. Biasanya ini terjadi saat menjelang musim tanam. Padahal pemerintah daerah melalui leading sector terkait sudah mengalokasikan pupuk namun masih saja kekurangan pupuk ini tetap terjadi. Kondisi tersebut menjadi perhatian Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi NTB, Ir H Mokhlis M.Si, Sabtu (4/4).

Menurut figur yang digadang menjadi calon Bupati Sumbawa ini, kekurangan pupuk yang terus terjadi disebabkan karena pemerintah daerah tidak mendesain perencanaan yang benar dan akurat mengenai potensi kebutuhan masyarakat. Saat ini Pemprov NTB mendapat subsidi pupuk sebanyak 145 ton berdasarkan kebutuhan yang disampaikan kabupaten/kota di NTB. Namun setelah dikalkulasikannya, ternyata kebutuhan pupuk untuk 10 kabupaten/kota tersebut mencapai 170 ribu ton per tahun. Artinya terjadinya kekurangan kebutuhan sekitar 25 ribu ton. Kekurangan ini telah diupayakan Distan Propinsi dengan mengusulkan tambahan ke pusat. Karena itu untuk kebutuhan pupuk ke depan, Distan NTB akan mendorong Pemda di 10 kabupaten/kota untuk mendesain perencanaan yang benar dan akurat sesuai potensi kebutuhan masyarakat. “Jangan sampai terulang karena kesalahan desain perencanaan akan menyebabkan terjadinya kekurangan pupuk,” kata Haji Mokhlis—sapaan pejabat ramah ini.

Penyebab lainnya, sebut Haji Mokhlis, lambatnya permintaan. Harusnya permintaan pupuk ini harus lebih awal dari musim hujan. “Teman-teman di perusahaan pupuk sudah siap mendropingnya  asalkan permohonan kita jauh lebih awal. Kalau musim sekarang pupuk tidak ada masalah. Yang menjadi masalah saat musim hujan,” ujarnya.

Solusi lain mengatasi kekurangan pupuk terutama di Sumbawa, lanjut Mokhlis, adalah menjadikan Pelabuhan Badas sebagai pusat pendistribusian pupuk curah. Selama ini pendistribusian pupuk ke Pulau Sumbawa karena terhambat proses pengepakan (pengarungan) dan proses lainnya. Tidak jarang pengiriman melalui jalur laut selalu datang terlambat. Ia mengaku telah mengajak Dirut Pupuk Indonesia, Ir Arifin dan Dirut Pupuk Kaltim, Rianto, meninjau pelabuhan bongkar muat tersebut saat berkesempatan menghadiri Panen Raya di Desa Poto Kecamatan Moyo Utara belum lama ini. Hasil kunjungan ini, pihak pupuk tersebut menilai Pelabuhan Badas cukup memungkinkan untuk tempat tujuan pendistribusian pupuk curah. “Biar di pelabuhan ini saja proses pengarungan pupuk, kemudian disuplay ke kabupaten/kota di Pulau Sumbawa,” ungkap Mokhlis.

Sejumlah persoalan yang menjadi penyebab kekurangan pupuk di daerah harus segera diretas. Tentunya pendistribusian pupuk harus tepat waktu dan tepat jumlah. Sebab tanpa pupuk, 40 persen produksi pertanian akan menyusut.

Capai Target

Terpenuhinya kebutuhan pupuk ini sangat erat kaitannya dengan upaya Pemprov NTB untuk memenuhi target capaian 2,29 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 1 juta ton, dan kedelai 122 ribu ton pada Tahun 2015 ini.

Haji Mokhlis mengaku optimis mampu memenuhi target tersebut. Selain kelancaran pendistribusian pupuk dengan jumlah sesuai desain perencanaan yang benar, Distan NTB memiliki berbagai program pertanian menyusul pengalokasian dana APBN sebesar Rp 500 miliar untuk para petani. Seperti program pembangunan dan pembenahan jaringan irigasi, optimasi lahan dan bantuan peralatan (mekanisasi) pertanian. Dana tersebut langsung masuk ke rekening kelompok dan dikelola sendiri oleh para petani. “Kami memiliki semua kebutuhan petani, silakan petani mengajukan kebutuhannya, insha Allah akan kami penuhi, karena kami ingin tidak ada satupun petani yang tidak tersentuh teknologi pertanian,” tandasnya.

Dinas Pertanian juga menyiapkan bantuan pendampingan dari TNI dan UNRAM. Pihaknya akan merekrut beberapa mahasiswa dan sarjana yang konsen terhadap pertanian untuk dijadikan tenaga pendamping sehingga program tersebut berjalan secara maksimal dan hasilnya sesuai harapan semua pihak.

Dana APBN Dominan untuk Sumbawa

Untuk diketahui dana APBN senilai Rp 500 miliar yang digelontorkan melalui Dinas Pertanian Provinsi NTB sebagian besar dialokasikan untuk petani di Kabupaten Sumbawa yakni mencapai lebih dari Rp 120 miliar. Ini karena secara proporsional, Sumbawa memiliki potensi lahan pertanian yang cukup luas dibandingkan kabupaten/kota lainnya.

Di samping yang alokasi dana yang besar, lanjut Haji Mokhlis, belum lama ini Sumbawa dijadikan sebagai pusat tempat  Pertemuan Koordinasi POPT-PHP se NTB dan Pemantapan Metode Pengamatan OPT dihadiri 120 orang utusan 10 kabupaten/kota di NTB. Pertemuan ini dilaksanakan untuk mengantisipasi kekeringan dan penyakit tanaman akibat hama. Pasalnya ramalan Badan Meteorology dan Geofisika (GMG) bahwa musim kemarau tahun ini akan lebih cepat daripada tahun sebelumnya. Untuk antisipasi penyakit dan serangan hama, Distan NTB memiliki stok obat dan alat yang cukup, serta menyiapkan pasukan yang tergabung dalam Brigade Proteksi yang siap mengatasi kondisi tersebut. (*) Baca juga di Gaung NTB