Rektor Baru UTS Fokus Tingkatkan SDM 

oleh -80 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (12/03)

Dr Zul, Dr Arief dan Dra Hj Sumitri Wido
Dr Zul, Dr Arief dan Dra Hj Sumitri Wido

Dr Arief Budi Witarto M.Sc, Ph.D telah resmi menjabat Rektor Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Hal ini setelah dilakukan serah terima jabatan dari Dr H Zulkieflimansyah SE M.Sc selaku Rektor lama kepada Doktor Arief, Rabu (11/3). Acara yang dikemas cukup sederhana dan ditandai dengan pemotongan tumpeng ini disaksikan Pembina Yayasan Dea Mas, Dra Hj Sumitri Wido, para dekan, kaprodi, dosen, staf dan mahasiswa. Selain itu dihadiri Rektor IISBUD Sarea M Yamin SH MH dan Kepala SDIT Samawa Cendekia Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si.

Dalam sambutannya, Doktor Arief—sapaan singkat Rektor baru UTS menyatakan akan menfokuskan peningkatan SDM di UTS. Karena disadarinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang paling memegang peranan penting adalah SDM. Selama dua tahun berdirinya UTS, ungkap pria kelahiran Lahat 44 tahun silam ini, Doktor Zul selaku Rektor lama sudah sangat luar biasa menyiapkan dan mendatangkan fasilitas fisik yang memadai, kini tugasnya adalah menyiapkan SDM. Karena bagaimanapun canggih dan lengkapnya fasilitas ketika SDM nya tidak siap baik secara ilmu maupun budi pekerti yang luhur, maka semua itu akan sia-sia. “Ilmu pengetahuan ibarat pedang bermata dua, dia bisa bermanfaat bagi manusia dan lingkungan, dan sebaliknya bisa membawa petaka,” ucapnya.

Rektor baru UTS, Dr Arief Budi Witarto M.Sc Ph.D
Rektor baru UTS, Dr Arief Budi Witarto M.Sc Ph.D

Untuk itu Ia akan memberikan perhatian khusus pada SDM terutama para dosen dan mahasiswa guna terus meningkatkan kualitas pengetahuan. Selain SDM, Doktor Arief ingin menjadikan civitas akademika setempat menjadi manusia yang berakhlak mulia. Karena itu rektor maupun dosen harus menjadi teladan yang baik bagi mahasiswanya. “Kita tidak ingin sekedar memberikan ilmu yang tinggi tapi harus juga memiliki budi pekerti yang tinggi pula. Inilah dasar pegangan saya ketika mengawali jabatan baru sebagai seorang rektor,” imbuhnya.

Dan dalam mencapai tujuan ke depan, ia sangat yakin terhadap kekuatan doa. Menurutnya ikhtiar, cita-cita atau kekuatan yang bersifat fisik akan lebih memberikan keberkahan apabila diiringi dengan doa. Ia mencontohkan atom yang merupakan partikel terkecil hanya 0,1 persen di dunia, selebihnya adalah ruang hampa. Namun unsur terkecil ini memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Artinya manusia sering terpikat dengan sesuatu yang dilihat secara fisik padahal sesungguhnya non fisik persentasinya jauh lebih banyak. Inilah doa, tanpa terlihat namun memiliki kekuatan yang luar biasa. “Untuk itu saya mohon doanya agar amanah yang dibebankan di pundak saya, dapat saya laksanakan dengan baik, karena saya sangat yakin dengan kekuatan doa,” pintanya, seraya menyatakan sejak April mendatang dia yang selama ini berada di Jakarta dan lebih banyak di Jepang akan menetap di Sumbawa.

Baca Juga  Usia 8 Tahun, UTS Tercatat Salah Satu Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia
Foto bersama dgn Sambirang Ahmadi (Kepala SDIT) dan Rektor IISBUD, M Yamin SH MH
Foto bersama dgn Sambirang Ahmadi (Kepala SDIT) dan Rektor IISBUD, M Yamin SH MH

Sementara itu Dr Zulkieflimansyah SE M.Sc selaku rektor UTS yang lama, menilai Doktor Arief adalah orang yang tepat untuk menggantikannya. Doktor Arief adalah sahabatnya yang sudah lama dikenal karena pernah bersama-sama melanjutkan study di luar negeri. “Kami sering berinteraksi dan memiliki mimpi yang sama,” kata Dr Zul.

Sebenarnya untuk menawarkan jabatan Rektor kepada Doktor Arief cukup alot. Ibarat berada di dua persimpangan jalan, Doktor Arief memiliki banyak pertimbangan apakah tetap di UTS atau melanjutkan pekerjaannya di Jepang. “Dengan dialog yang cukup panjang, Alhamdulillah akhirnya beliau bersedia menerima amanah ini sekaligus menetap di Sumbawa untuk memberikan konstribusinya bagi daerah ini,” ujar Doktor Zul.

Bersama para Dekan, Kaprodi dan Dosen
Bersama para Dekan, Kaprodi dan Dosen

Selepas dari jabatan Rekto bukan berarti dirinya akan ‘terbebas’ dari UTS. Justru sebenarnya dirinya saat ini baru memulai petualangan yang baru karena UTS pada tahun ini dipercaya pemerintah pusat sebagai salah satu tempat di Indonesia untuk membangun Science  and Tecno Park. “Dan saya akan berada di posisi untuk menjamin Science and Technopark di sini sesuai harapan dan cita-cita bersama,” ungkapnya.

Keberadaan Science and Techno Park inilah juga yang menjadi salah satu alasan mengapa memberikan amanah dan jabatan rektor kepada Doktor Arief. Ia mengaku tidak bisa full berada di kampus. Apalagi UTS akan memasuki tahun kedua (Mei 2015) yang diharapkan menjadi institusi yang secara akademiknya tertib, memiliki system yang lebih baik untuk melangkah jauh di masa mendatang. “Pak Arief piawai dan punya kapasitas melakukan hal-hal yang sedetail ini. Kalau UTS mau tetap bagus kita harus mampu menghadirkan mahasiswa dan dosen yang pintar. Ini salah satu daya tarik kenapa dosen yang hebat-hebat mau ke sini karena UTS punya Science  and Technopark. Kita ingin Science and Techno Park di UTS  sukses dan bisa dibanggakan pemerintah pusat. Ini adalah tantangan buat pak Arief dan teman-teman di sini,” tandasnya.

Baca Juga  Mahasiswa KKN UTS K-9 Terapkan Teknologi Hidroponik di Batu Tering

Sebelumnya, Pembina Yayasan Dea Mas, Dra Hj Sumitri Wido memberikan apresiasi kepada Doktor Zul yang telah mewujudkan mimpinya merintis lembaga pendidikan yang didambakan remaja sebagai generasi penerus harapan bangsa. Ia mengaku tidak bisa membayangkan di tempat ini berdiri lembaga pendidikan berkualitas dan telah menorehkan prestasi tidak hanya berskala nasional tapi juga internasional. Padahal pertamakali datang tiga tahun lalu, ungkap Hj Wido—sapaan akrab mertua Doktor Zul ini, di tempat berdirinya UTS ini masih hutan belantara, dan di hamparannya banyak kuda, sapi, rumput dan alang-alang. Ia melihat betapa optimis menantunya ingin mewujudkan mimpinya yang berpangkal pada kualitas SDM di daerah ini. “Jika mimpi itu dilakukan dengan niat yang baik dan bersungguh-sungguh, Allah pasti memberikan jalan dan kemudahan. Berdirinya UTS di tengah hutan belantara menjadi bukti bahwa mimpi itu telah nyata,” ucapnya.

Karena itu wanita yang belum lama merayakan hari lahirnya yang ke-70 ini berpesan kepada Rektor yang baru bahwa untuk mencapai sesuatu sangat mudah, namun mempertahankannya sangat sulit. “Ini adalah tantangan Rektor baru bagaimana UTS ke depan semakin lebih baik dari saat ini,” pungkasnya. (*) Baca juga di Gaung NTB

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *