Untuk Penyakit Tak Menular
Sumbawa Besar, SR (05/02)
Penyakit tidak menular yang paling banyak di derita masyarakat Kabupaten Sumbawa ternyata hipertensi (darah tinggi). Penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah ini menempati posisi tertinggi sepanjang Tahun 2014 lalu. Hal ini terungkap dari data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa. Disebutkan Kadis Kesehatan setempat melalui Kepala Seksi (Kasi) Penyakit Tidak Menular, Mansyur SKM M.Si, Rabu (4/2), tercatat 2.682 warga Sumbawa yang menderita hipertensi, jauh di atas angka penderita penyakit diabetes mellitus (kencing manis) yang hanya 674 orang, sisanya kanker, asma, cedera kecelakaan, luka karena KDRT dan lainnya. Sebagian besar para penderita pemicu penyakit jantung dan stroke ini adalah lansia. Faktor usia ini cukup berperan, karena pada usia lanjut pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang.
Tingginya angka hipertensi ini ungkap Mansyur, bisa diakibatkan dari konsumsi garam yang berlebih, di samping merokok. Beberapa cara untuk mencegah hipertensi adalah pembatasan asupan garam, aktivitas fisik yang cukup, penurunan berat badan, pembatasan asupan alcohol dan rokok, serta manajemen stress.
Jika hipertensi tidak dicegah, dapat menimbulkan komplikasi pada organ tubuh penderita seperti merusak otak akibat tekanan darah yang terus-menerus tinggi. Hal ini memicu pembentukan plak aterosklerosis dan trombosis (pembekuan darah yang berlebihan). Akibatnya, pembuluh darah tersumbat dan jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke. Organ lainnya adalah mata yang dapat menimbulkan kebutaan, serta jantung bisa jantung Koroner dan gagal jantung. Selain itu kerusakan pada ginjal.
Beberapa upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan ungkap Mansyur, di antaranya menggiatkan penyuluhan atau sosialisasi. Sosialisasi ini dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat untuk membiasakan pola prilaku cerdik, cek kesehatan secara berkala, berhenti merokok, rajin berolahraga, diet dan pola makan gizi berimbang, dan istirahat yang cukup. (*) Baca juga di Gaung NTB