Cegah Perampok, Pengamanan di Lunyuk Diperketat

oleh -80 Dilihat

Sumbawa Besar, SR ( 02/01)

Kapolsek Lunyuk IPDA Sumardi S.Sos
Kapolsek Lunyuk IPDA Sumardi S.Sos

Pengamanan lingkungan di sejumlah desa wilayah Kecamatan Lunyuk semakin diperketat. Hal ini dilakukan warga untuk mengantisipasi terulangnya aksi perampokan dan kasus pencurian ternak yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. Setiap malam di antaranya di Desa Emang, Perung, Lunyuk Ode, melakukan ronda malam mulai pukul 22.00 Wita hingga pagi harinya. Di pintu masuk desa dipasangi semacam ‘portal’ untuk menyeleksi tamu luar yang masuk guna mengetahui identitas dan keperluannya. Sebagian warga lainnya bergabung bersama polisi untuk menyisir daerah pesisir.

Kapolsek Lunyuk, IPDA Sumardi yang ditemui Selasa (30/12), mengakui intensifnya warga melakukan pengamanan swakarsa di lingkungan desanya. Setiap malam 40 orang warga siaga dengan penempatan terbagi di tiga titik yakni pos kamling, keliling desa dan menyasar pesisir. “Ini sudah berlangsung sejak beberapa minggu yang lalu,” aku IPDA Sumardi.

Baca Juga  Video Asusila Seorang Siswi di Plampang Beredar, Tiga Orang Diamankan Polisi

Diakuinya masyarakat secara sadar sudah memahami bahwa pengamanan tidak menjadi tugas polisi semata melainkan tanggung jawab bersama. Terlebih lagi jumlah polisi yang terbatas tidak maksimal dalam menjangkau wilayah kerjanya yang sangat luas karena terbentang di dua kecamatan yaitu Lunyuk dan Orong Telu. “Alhamdulillah sejauh ini Lunyuk masih dalam keadaan aman,” katanya.

Terkait kasus perampokan dan pencurian ternak yang terjadi belum lama ini, IPDA Sumardi mengindikasikan dilakukan oleh orang di luar Lunyuk bekerjasama dengan ‘orang dalam’ sebagai mata-mata dan penunjuk jalan. “Tidak mungkin pelaku bisa langsung menyasar sasarannya jika tidak ada yang membantu. Dan mata-mata ini tentu sangat mengetahui situasi dan siapa yang harus dijadikan korban,” ungkap Sumardi.

Baca Juga  Pencuri Mesin Air Tertangkap Saat Curi Burung

Biasanya kasus ini terjadi secara musiman. Pihaknya memetakan ada tiga waktu yang rawan kasus tersebut yaitu menjelang musim tanam, musim panen dan bulan puasa atau menjelang Idul Fitri. Meski demikian bukan berarti, para pelaku tidak melakukannya di waktu yang lain karena kejahatan bisa terjadi kapan saja, saat ada niat dan kesempatan. Karenanya Ia berharap pengamanan lingkungan tak pernah kendor meski saat ini dalam kondisi aman. Sebab para pelaku kejahatan akan beraksi ketika masyarakat lengah. (*) Baca juga di Gaung NTB

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *