Riwayat Bank NTB bakal Tamat

oleh -96 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (29/12)

Nurdin Ranggabarani SH MH
Nurdin Ranggabarani SH MH

Kondisi Bank NTB boleh dikatakan bagaikan telur di ujung tanduk. Pasalnya keuangan bank kebanggaan daerah ini dalam keadaan yang membahayakan. Sebab jika modal inti hingga Tahun 2016 belum mencapai Rp 1 triliun, Bank NTB akan dihadapkan dengan dua pilihan yakni akan ditutup atau sebagian sahamnya dijual untuk bisa terus berkiprah.

Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi NTB, Nurdin Ranggabarani SH MH yang ditemui saat kunjungan kerja di Sumbawa belum lama ini mengakui dua ancaman itu. Sesuai aturan Bank Indonesia modal inti yang harus dimiliki Bank NTB pada Tahun 2016 mendatang harus sudah mencapai Rp 1 T.  Namun dengan sisa waktu dua tahun ini, ungkap Nurdin Raba—akrab politisi gaek ini disapa, rasanya cukup berat karena posisi modal inti sampai saat ini baru mencapai Rp 430 Miliar. Artinya masih ada 570 M yang harus dikejar. Menurut Nurdin Raba, ini bisa tertutupi apabila setiap tahun masing-masing kabupaten/kota dapat memberikan suntikan modal sebesar Rp 25 M sehingga dari 10 kabupaten/kota per tahunnya dapat ‘menyumbang’ modal Rp 250 M atau dalam dua tahun mencapai Rp 500 M. Ini belum termasuk suntikan modal dari pemerintah propinsi. Tapi Nurdin Raba pesimis ini bisa dilakukan karena kemampuan keuangan kabupaten/kota berbeda-beda. Selama ini Kabupaten Sumbawa menjadi penyuntik modal terbesar di antara kabupaten/kota lainnya, yang pada tahun ini saja mencapai Rp 20 M.  Sedangkan Dompu, KSB dan KLU serta kabupaten /kota lainnya paling berada di bawah Rp 10 M. “Kemampuan kita dalam menghimpun modal dari semua kabupaten/kota ditambah propinsi setiap tahunnya paling tinggi hanya 100 Miliar rupiah, artinya dalam dua tahun mendatang modal inti totalnya hanya bisa mencapai 600 M,” bebernya.

Baca Juga  Rafiq: Pembangunan Pendidikan Dorong Pembangunan Daerah

Tentunya jumlah ini belum mencapai persyaratan yang ditentukan Bank Indonesia, sehingga untuk menutupinya harus menjual saham antara 30-40 persen apabila menginginkan Bank NTB terus berkiprah. “Jika tidak dijual ya harus ditutup,” tukasnya.

Diakui Nurdin Raba, sudah banyak yang berminat untuk membeli saham Bank NTB yang terungkap dari proposal yang diajukan pemohon, termasuk salah satunya Chairul Tanjung—CEO Trans TV atau mantan Menko Perekonomian.

Yang harus dilakukan untuk menyelamatkan Bank NTB selain menjual saham, kata mantan pimpinan DPRD Sumbawa tiga periode ini, Pemprov harus menggenjot suntikan modal inti dan meyakinkan kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama. “Jika tidak, sekali lagi saya katakan Bank NTB hanya tinggal nama karena riwayatnya akan tamat,” pungkasnya. (*) Baca juga di Gaung NTB

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *