Sumbawa Besar, SR (25/12)
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah SE menyatakan akan menyumbang gajinya sebulan untuk mempercepat pembangunan Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah yang berlokasi di eks SMA Muhammadiyah Sumbawa. Tak hanya itu Fahri—akrab politisi PKS ini disapa, siap menjadi anggota tim pencari dana di Jakarta untuk mewujudkan mimpi masyarakat Sumbawa dalam waktu dekat ini. “Kita akan bangun Posko pengumpulan dana di Jakarta bukan hanya untuk pembangunan RSI ini tapi semua hal yang berkaitan dengan pembangunan di Kabupaten Sumbawa. Ini harus diawali dari sekarang,” kata Fahri saat berkunjung di lokasi RSI, Selasa (23/12). Dalam kunjungan silaturrahim tersebut, Fahri didampingi istri dan empat orang anaknya, dan disambut hangat Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman SIK MM beserta ibu dan jajaran pengurus Muhammadiyah Sumbawa.
Upaya yang dilakukan ini ungkap Fahri, bagian dari niat bersama guna melanjutkan peletakan batu pertama yang dilakukan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Dien Syamsuddin. “Semoga rintisan yang sangat baik ini bermanfaat bagi kemajuan masyarakat Sumbawa ke depan,” ucapnya.
Sebelumnya di lokasi pembangunan RSI ini ungkap Fahri, berdiri SMA Muhammadiyah yang merupakan sekolahnya dan menyimpan begitu banyak kenangan. Karena sekolah ini telah direlokasi ke tempat lain muncul keinginan agar eks sekolah tersebut menjadi tempat yang bermanfaat sehingga muncul ide untuk mendirikan pusat kesehatan bagi masyarakat Sumbawa. Dengan keberadaan RSI ini, Muhammadiyah telah membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Sumbawa yakni pendidikan dan kesehatan. “Pendidikan dan kesehatan salah satu ujung tombak perjuangan Muhammadiyah, karena itu apa yang sudah dirintis ini dapat dikelola dengan baik sehingga melayani masyarakat secara optimal,” pesannya.
Sementara itu Ketua Panitia, H AM Jihad mengatakan, rencana pembangunan RSI ini sudah tercetus empat tahun yang lalu. Rencana ini merupakan gagasan Pemuda Muhammadiyah bagaimana memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk diberdayakan bagi kepentingan masyarakat. Ketika rencana ini digulirkan terjadi pro dan kontra. Ada yang tidak menginginkan bangunan eks SMA Muhammadiyah diratakan lalu dibangun RSI, karena sudah merupakan monumental yang harus dipertahankan. Namun perbedaan pendapat ini berhasil disatukan dengan lebih mementingkan agar tempat tersebut dapat dimanfaatkan bagi kepentingan umat. Pertimbangan lainnya, bahwa Muhammadiyah adalah organisasi modern dengan pemikiran yang progresif ke depan,. “Kita ingin mengejar kepentingan yang lebih besar sehingga semua bersepakat menjadikan lokasi itu sebagai amal usaha Muhammadiyah,” ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini pembangunan pondasi RSI tengah dilakukan. Direncanakan RSI dengan empat lain dan 15 ruangan tersebut akan selesai hingga 7 bulan mendatang. “Kehadiran Bapak Fahri Hamzah akan menyeman gati kita semua agar rencana besar ini bisa terwujud dengan baik, cepat dan tepat waktu sehingga bisa efektif melayani kepentingan masyarakat,” demikian Jihad. (*) Baca juga di Gaung NTB
