Harga Barang Naik Karena Stok dan Permintaan

oleh -95 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (20/11)

cabe merahKenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) belum berpengaruh terhadap harga sembako dan barang strategis lainnya di Kabupaten Sumbawa. Hal ini berdasarkan hasil pantauan pasar yang dilakukan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sumbawa pada 17—19 November 2014.

Kepala dinas setempat, Drs H Naziruddin M.Si yang dikonfirmasi Rabu (19/11), mengakui jika kenaikan BBM untuk sementara ini belum berdampak pada harga sembako. Meski ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, menurut Haji Naziruddin—akrab pejabat ini disapa, terjadi karena kurangnya stok dan tingginya permintaan. Hasil pantauan sementara, harga komiditi mengalami fluktuatif, seperti harga beras ketan putih naik dari Rp 13 ribu per kg menjadi Rp 14 ribu per Kg. Minyak goreng merk Bimoli ukuran 5 liter turun dari Rp 74 ribu per jirigen menjadi Rp 72 ribu, dan minyak goreng tanpa merk (curah) turun dari Rp 13 ribu/kg menjadi Rp 12 ribu/kg. Kemudian mentega Blue Band turun Rp 50 ribu/kg menjadi Rp 45 ribu per kg. Indomie rasa Kari Ayam naik dari Rp 2.000 per bungkus menjadi Rp 2.500, yang disebabkan naiknya harga di tingkat sub distributor. Selanjutnya harga Semen Gresik naik dari Rp 63 ribu per zak menjadi Rp 65 ribu, ini disebabkan kurangnya stok di gudang. “Untuk harga sembako dan barang-barang strategis lainnya relative stabil karena pengadaan dan pendistribusiannya cukup lancar,” pungkasnya. (*) Baca juga di Gaung NTB

Baca Juga  Tidak Ada Beras Plastik di Sumbawa, yang Beredar Beras Analog

 

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *