Universitas Tekhnologi Sumbawa Raih Tiga Penghargaan Dunia

oleh -335 Dilihat

Kompetisi Tekhnobiologi di Amerika Serikat

Boston,  SR (04/11)

menangis haru
menangis haru

Aplus panjang membahana di ruangan Hynes Convention Center, Boston, Senin (3/11) waktu Amerika. Ribuan pasang mata dari 250 tim yang tersebar di 31 negara pun menjadi saksi ketika pasukan Sumbawagen Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) naik podium meraih tiga penghargaan dunia pada kompetisi iGEM (International Genetically Engineered Machine). Selain meraih medali perunggu (bronze medal) dari keberhasilannya melakukan pemaparan project Econey, tim yang digawangi Cindy Suci Ananda, Mochammad Isro Alfajri, Adelia Elviantari, Fahmi Dwilaksono, Muhammad Al Azhar, Rian Adha Ardinata, Yulianti, dan Indah Nurulita ini, menyabet dua gelar lainnya yaitu Best Policy and Practices Shout Out dan IGEM Chairman’s Award–penghargaan spesial yang paling prestisius dari Presiden IGEM. Suasana harupun menyeruak saat kedelapan generasi masa depan Sumbawa ini dipeluk dengan hangat oleh Randy Rettberg selaku President and Founder iGEM Foundation. Tepuk tangan pun terus menggema ketika Tim Sumbawagen yang didampingi Dekan FTB UTS Dr Arief Witarto Ph.D, turun podium. Sebanyak 120 orang dewan juri langsung berdiri dari tempat duduknya sebagai tanda apresiasi yang tinggi kepada Cindy Cs atas prestasi membanggakan tersebut. Hampir semua tim langsung berlari mengerubungi dan memeluk para personil Sumbawagen untuk memberikan ucapan selamat. Bahkan ada beberapa negara menawarkan bantuan tidak hanya sarana namun juga dana jika mereka dapat terus mengembangkan hasil karyanya dan melakukan riset-riset lain untuk menciptakan temuan yang bermanfaat bagi umat. Seperti Jerman menawarkan bantuan Fluoresence Spektrofotometri–alat untuk membaca sinyal protein yang terpendar. Alat ini sangat dibutuhkan FTB UTS dalam mengembangkan Project Econey—alat sensor glukosa dalam Madu Sumbawa hasil rekayasa genetika bakteri E.coli. Tim dan profesor di Jerman ini mengaku sangat kagum dengan keterbatasan Sumbawagen UTS ketika mendengar presentasikan dalam IGEM 2014 di Amerika. Selain itu sejumlah ilmuwan yang menjadi juri dalam IGEM tersebut pun menawarkan berbagai program dan dana kepada UTS dalam mengembangkan tekhnologi. The BEST 4

Baca Juga  Prestasi UTS Mengangkat Martabat Anak Sumbawa

Dalam sambutannya, President IGEM, Randy Rettberg menyatakan penghargaan Best Policy and Practices Shout Out, pantas diberikan kepada Sumbawagen karena Project Econey hasil karyanya sangat aplikatif. “Temuan ini langsung dapat digunakan masyarakat. Inilah yang menjadi salah satu tujuan dari kompetisi ini agar berlomba-lomba memberikan yang terbaik bagi masyarakat dunia,” kata Randy.The Best 3

Untuk penghargaan IGEM Chairman’s—sebuah penghargaan tertinggi, Randy menyatakan secara bulat seluruh dewan juri dari berbagai negara setuju menetapkan Sumbawagen sebagai penerima. Para juri ungkap Randy, tidak mengetahui dimana letak Sumbawa. Tapi mereka mendapat informasi dari presentasi dan internet yang ternyata kota kecil yang letaknya sangat jauh dari pusat pemerintahan di Indonesia. Namun di tempat itu berdiri universitas baru yang memiliki mahasiswa hebat, meski berada di daerah terpencil dan penuh dengan keterbatasan. Kendati demikian, tim dari UTS ini tidak patah semangat dengan kerja keras dan perjuangan yang gigih berhasil menciptakan karya nyata bagi masa depan umat. “Ini patut diberikan apresiasi, sehingga dengan bangga dewan juri menyematkan penghargaan ini kepada Sumbawagen,” ucap Randy.

Sementara itu Dekan FTB UTS, Dr Arief Witarto Ph.D yang ditemui di lokasi, mengaku sangat gembira atas penghargaan yang mengejutkan tersebut. Ia mengaku hanya menargetkan medali perunggu sebagaimana janjinya kepada Rektor UTS Dr H Zulkieflimansyah SE M.Sc saat mengajukan dana bagi keikutsertaan Sumbawagen ke IGEM 2014 di Amerika. Namun di luar dugaan mendapat dua penghargaan yang sangat luar biasa. “Yang membuat saya bangga, ini pengalaman pertama tapi langsung mendapat banyak penghargaan, sungguh sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga  NTB Tuan Rumah IYD 2022, Dihadiri Pemuda dari Berbagai Negara

Kendati demikian raihan prestasi ini tidak lalu membuat mahasiswanya sombong, melainkan dapat menjadi pemacu untuk terus meningkatkan prestasi. Sebab Sumbawagen masih sangat jauh dari kesempurnaan yang harus diperbaiki, apalagi banyak tim terbaik dunia dengan inovasinya yang luar biasa. Ia berharap awal yang baik ini dapat menyemangati generasi berikutnya di UTS untuk lebih baik dari capaian hari ini.

Mengenai tawaran bantuan dan kerjasama dari berbagai negara, perusahaan dan beberapa perguruan tinggi di dunia, Doktor Arief—akrab ilmuwan jebolan Tokyo ini disapa, menyambutnya secara positif. Tentunya kerjasama ini demi kemajuan UTS karena secara tidak langsung keberadaannya telah diakui dunia dan sejajar dengan perguruan tinggi di berbagai negara maju. “Inilah tujuan lain dari IGEM Competition, adanya semangat berbagi dan saling membantu untuk meningkatkan sains dunia, tidak ada tim yang menonjolkan ego semua bersahabat dan saling mengisi. Sungguh contoh yang patut diteladani karena mereka telah menjadikan sebuah kompetisi bukan mencari siapa menang dan kalah tapi ajang untuk menjalin persahabatan dan sharing informasi,” tandasnya, seraya menambahkan untuk IGEM ke depan, UTS akan berusaha untuk ikut mengingat kegiatan tersebut sebagai upaya mempersiapkan generasi unggul dan berkualitas. (*) Baca juga di Gaung NTB

 

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Responses (12)

  1. Luar biasa…. Keterbatasan tidak menjadi alasan utk mengggapai prestasi.. Putra putri terbaik Sumbawa telah membuktikan.. Alhamdulillah.. Bravo UTS..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *