Tim Sumbawagen Tampil Presentasi Project Econey

oleh -200 Dilihat
Bersama Dekan FTB UTS di depan MIT (Massachusetts Institute of Technology )

Satu Ruangan dengan Dua Tim Amerika

Boston, SR (02/11)

Sebanyak 162 tim dari berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia sudah memperlihatkan kemampuannya selama dua hari pelaksanaan iGEM 2014 di Hynes Convention Center Boston Amerika Serikat. Artinya masih ada 88 tim lagi yang siap tampil pada Sabtu (2/11) hari ini, salah satunya Tim Sumbawagen Fakultas Tekhnobiologi Universitas Tekhnologi Sumbawa (FTB UTS). Tim binaan Dr Arief Witarto Ph.D ini akan tampil satu ruangan dengan Tim Austin Texas dan Tim Uottawa—keduanya perguruan tinggi di Amerika.

Diharapkan Tim Sumbawagen yang telah melakukan persiapan cukup lama, dapat memberikan penampilan maksimal dan terbaik. Dari beberapa kali evaluasi meski belum sempurna namun sudah memiliki kemajuan tidak hanya dalam penguasaan materi project yang akan dipresentasikan, tapi juga speaking Bahasa Inggris sudah cukup baik.

Dikonfirmasi di Sheraton Hotel, Boston AS, Dekan FTB UTS, Dr Arief Witarto Ph.D mengakui timnya masih memiliki kekurangan. Tapi jika dibandingkan dengan tim lain, Tim Sumbawagen UTS masih memiliki kelebihan. “Kami akui kekurangan dari segi eksprimen karena memang keterbatasan fasilitas, alat dan pengalaman, tapi ada hal-hal yang menjadi sebagai kelebihan dari tim ini,” kata ilmuwan yang juga salah satu dewan juri dalam iGEM 2014 ini.

Baca Juga  Mahasiswa UTS Bina Warga Jorok Hasilkan Home Industri

Kelebihan dimaksud ungkap Doktor Arief, selain projectnya juga terletak di human practise. Karena terbilang baru, project UTS ini mendapat sambutan hangat masyarakat dan karyanya dapat diaplikasikan langsung terutama oleh petani madu di pedesaan. Hal ini dibuktikan dengan dokumen visual dalam bentuk foto dan video. Selain itu proyek E.coney ini untuk mengangkat produk lokal dan unggulan yang secara tidak langsung upaya menjaga kearifan lokal.

Sementara beberapa tim lain yang sempat dinilainya hanya menjamah masyarakat perkotaan yang sebagian besar berada di cafe-cafe. Ia berharap Tim Sumbawagen minimal dapat meraih medali perunggu, serta mendapat tambahan penghargaan untuk human practisenya.

Untuk diketahui, dalam kompetisi tersebut Tim Sumbawagen akan mempresentasikan Project Econey (E.coli Honey), hasil inovasinya dalam pengukuran kadar glukosa dan fruktosa (gula madu) Sumbawa. Inovasi teknologi ini merupakan hasil rekayasa genetika bakteri E.coli yang telah disisipkan gen red fluoresence  warna merah yang dikombinasikan dengan software mobile programming pada smartphone (Econey soft) atau lebih tepatnya akan dijadikan perangkat lunak handphone.

Baca Juga  Tiga Mahasiswa UTS Terima Beasiswa RABASA

Alat ciptaan FTB UTS ini diharapkan dapat bermanfaat bagi petani madu. Sebab selama ini untuk mengukur glukosa (kadar gula) dalam madu Sumbawa, petani harus mengirim sampel ke laboratorium paling dekat di Mataram. Selain alot, petani juga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Dengan adanya alat sensor hasil rekayasa genetika bakteri E.coli ini, petani hanya dengan menggunakan handphone dapat mengukur kadar gula madu Sumbawa.

Sedangkan Tim Austin Texas mengupas proyeknya tentang The Genetic Code Expansion Pack, Sedangkan Tim Uottawa Engineering Fate mempresentasikan hasil risetnya tentang Creating Autonomous Decision Making in Yeast.

IGEM 2014 akan berakhir Minggu (3/11). Namun sebelum ditutup dengan Awards Ceremony pukul 01.00 am (jam 1 siang), pukul 09.00—10.00 para finalists akan melakukan presentasi untuk menyakinkan dewan juri siapa yang layak menempati podium teratas dengan meraih medali emas, diikuti perak dan perunggu. (*) Baca juga di Gaung NTB

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *