Sumbawa Besar, SR (24/10)
Sedikitnya 8 pelajar SMP dan SMA di Kota Sumbawa terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumbawa, Rabu (22/10). Mereka tertangkap karena bolos saat jam pelajaran sekolah. Sejumlah pelajar ini digeladang ke kantor Pol PP untuk diberikan pembinaan. Dari keterangannya, para pelajar mengaku bolos karena terlambat datang ke sekolah. Sebab bagi yang terlambat tidak diijinkan masuk apapun alasannya. “Bahkan kalau kami memaksa masuk, kami dipukul,” ujar salah seorang pelajar SMP yang enggan menyebut identitasnya.
Untuk pulang mereka takut dimarahi orang tua, terpaksa mencari tempat nongkrong sambil menunggu jam pulang sekolah.
Delapan pelajar ini dijaring di tempat berbeda. Dua orang siswi SMP diangkut saat berada di Pantai Baru. Sempat terjadi kejar-kejaran dengan anggota Pol PP. Sedangkan tiga lainnya di dekat SMA Islam, dan sisanya di Panto Daeng Brang Bara.
Kasi Trantibum Satpol PP Sumbawa, Desire Jadi S.Sos, mengatakan para pelajar tersebut hanya diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Namun Ia memberi masukan kepada pihak sekolah agar siswa yang terlambat diijinkan masuk sekolah dan diberikan sanksi lain. “Kalau bisa sanksinya dirubah, biarkan mereka masuk sekolah dan diberikan sanksi seperti bersihkan WC, hormat bendera atau lainnya,” kata Desire. Ini dilakukan agar yang bersangkutan tetap menerima pelajaran, dan tidak berkeliaran di luar sekolah. Selain berpotensi terjadinya tawuran, pelajar yang berkeliaran terutama siswi akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami harap sekolah memberikan sanksi yang bijak, karena keterlambatan bisa terjadi karena sesuatu yang mungkin menyangkut kehidupan ekonomi siswa tersebut. Mungkin karena mencari nafkah membantu orang tua dan mengharapkan sesuap nasi waktu istirahat mereka tersita sehingga terlambat bangun pagi,” ucap Desire. (*) Baca juga di Gaung NTB