Pelajar Sumbawa Dibekali Tangani Bencana

oleh -79 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (09/10)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, melaksanakan Pelatihan Tanggap Darurat dan Evakuasi bagi pemuda dan pelajar tingkat Kabupaten Sumbawa Tahun 2014. Kegiatan yang mulai dilaksanakan Rabu (8/10) ini dipusatkan di kawasan Pantai Saliper Ate Sumbawa.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB yang diwakili Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Arifuddin ST menyampaikan bahwa pelatihan tanggap darurat dan evakuasi bagi pemuda dan pelajar tingkat Kabupaten Sumbawa ini bertujuan untuk memberi pembekalan kepada para pelajar tentang bagaimana penanganan apabila terjadi bencana. Dalam kegiatan yang berlangsung hingga 11 Oktober tersebut diikuti 75 orang peserta.

Sementara itu Wakil Bupati Sumbawa Drs H Arasy Muhkan mengatakan, bencana sebagai rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat disebabkan berbagai factor di antaranya alam atau non alam, serta manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Berdasarkan data di BPBD, Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi. Adapun potensi bencana di Kabupaten Sumbawa meliputi 11 jenis bencana di antaranya, banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim/angin puting beliung, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, konflik sosial, letusan gunung berapi, epidemi dan wabah penyakit.

Baca Juga  Jenderal Bintang Satu Tutup Training of Trainer Sekolah Berkuda Samawa Cendekia

Merujuk pada fakta tersebut, sangat diperlukan perhatian yang besar dalam menangani potensi bencana, termasuk perencanaan dengan melibatkan berbagai stakeholder baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam merumuskan kebijakan penanganan bencana baik itu penanganan pencegahan siaga darurat, tanggap darurat hingga pemulihan kondisi pasca bencana. Hal tak kalah pentingnya dalam upaya penanganan bencana yaitu bahwa penanganan harus dikoordinasikan dengan seluruh stakeholder serta terintegrasi dengan baik. Demikian pula kompleksitas masalah yang diakibatkan oleh bencana tidak bisa dipandang hanya pada satu sisi saja, tetapi juga harus dilihat dari aspek sosial, fisik, kesehatan dan lain sebagainya.

Karenanya melalui berbagai pertemuan, senantiasa dijadikan momentum untuk menyatukan persepsi dan pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab stakeholder dalam rangka penanganan masalah bencana. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang tanggap darurat dan evakuasi bagi para  pemuda, pelajar, karang taruna, dan remaja masjid, sehingga nantinya dapat disosialisasikan kepada masyarakat. (*) Baca juga di Gaung NTB

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *