Hipnotis Warga Sumbawa, Ummi Pipik Ajak Giat Membaca

oleh -251 Dilihat

Talkshow “Wujudkan NTB Gemar Membaca” Sukses

Sumbawa Besar, SR (25/09)

Talkshow UmiKehadiran Hj Umi Pipik Uje—istri mendiang Ustadz Jefry Al Buckhory disambut hangat masyarakat Sumbawa. Tak mengherankan kehadiran ustadza yang berstatus janda beranak empat ini membuat lokasi di depan GOR Mampis Rungan Kelurahan Brang Biji, Rabu (24/9), disesaki oleh sebagian besar ibu-ibu dan pelajar, termasuk sejumlah pejabat, ulama dan tokoh masyarakat. Umi Pipik—biasa wanita anggun ini disapa, hadir sebagai pembicara dalam kegiatan Talkshow bertajuk “Wujudkan NTB Gemar Membaca”. Kegiatan yang digelar Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi NTB bekerjasama dengan Pemda Sumbawa ini selain Umi Pipik juga ada pembicara lainnya yakni Kepala Badan Arpusda NTB Ir H Mokhlis M.Si, Bupati Sumbawa diwakili Staf Ahli Dr M Ikhsan Safitri, dan Budayawan kondang, Mustakim Biawan.Talkshow Umi 1

Sebelumnya Gubernur NTB yang diwakili Kepala Arpusda NTB, Ir H Mokhlis M.Si, mengatakan, Talkshow bersama Umi Pipik ini bagian dari Program “Magrib Mengaji, Desa Membaca” yang dilaunching pada Tahun 2013 lalu. Ini dilaunching karena tradisi mengaji saat magrib sudah mulai hilang, sehingga melalui program tersebut tradisi ‘orang tua dahulu’ ini akan digenjot, disupport dan ditingkatkan. Dalam kesempatan itu Haji Mokhlis—akrab pejabat low profil ini disapa, mengaku bahagia karena sebagian besar yang hadir adalah ibu-ibu. Secara teori ungkapnya, di balik keberhasilan seorang laki-laki ada perempuan lembut, cerdas dan kuat di belakangnya. Perempuan adalah pahlawan sekaligus ratu dalam rumah tangga yang akan melahirkan putra-putri yang hebat di masa mendatang. Karenanya ibu yang berkualitas adalah yang banyak mengetahui bagaimana caranya mendidik anak, dan menjadi pendamping suami yang baik. “Untuk memiliki pengetahuan, salah satunya melalui membaca. Dengan membaca, banyak yang akan diketahui,” ujar figur yang digadang maju pada Pilkada Sumbawa 2015 yang dinilai cocok berpasangan dengan H Ilham Mustami atau Hj Rahma Jamaluddin Malik.Talkshow Umi 2

Di akhir pidatonya Ia menyitir kalimat bijak yang sempat dilontarkan Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi pada suatu kesempatan, “anda adalah apa yang anda baca, kalau anda tidak membaca anda bukan siapa-siapa”.

Baca Juga  Sapa Masyarakat Hindu di Poto Tano, Gubernur Tawarkan 50 Beasiswa di UTS

Di tempat yang sama, Bupati Sumbawa diwakili Staf Ahli, Dr M Ikhsan Safitri, menyatakan Pemda patut memberikan apresiasi karena menilai kegiatan tersebut sangat penting dan strategis, terlebih lagi dengan tema yang diusung “Wujudkan NTB Gemar Membaca”. Pasalnya, hasil survey menunjukkan minat baca di Indonesia sangat lemah. Kemampuan yang diawali dengan minat baca kalah dengan kemampuan minat dalam menonton televisi dan lainnya. Padahal membaca jauh lebih penting daripada menonton.

Ir H Mokhlis M.Si
Ir H Mokhlis M.Si

Doktor Ikhsan menyitir pendapat ahli filsafat dari Perancis bahwa orang yang tidak berpikir sesungguhnya eksistensinya kurang. Sebaliknya seseorang memiliki eksistensi manakala dia berpikir. Untuk berpikir apabila mampu membaca, dan memiliki minat baca yang tinggi. Karenanya Ia berharap minat baca harus terus ditumbuh-kembangkan.

Di bagian lain Doktor Ikhsan juga mengemukakan hasil penelitian Prof Ririn Sarumpaet dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, bahwa sekolah belum mampu dengan baik menumbuhkan minat baca siswa. Hal ini terjadi karena kurikulum yang dikembangkan di sekolah terlalu padat sehingga mengurangi waktu luang siswa mengembangkan kemampuan membacanya. Hasil penelitian ini patut menjadi catatan terutama bagi para guru agar apa yang dilakukan di sekolah hendaknya mampu menumbuhkan minat baca siswa. “Apa yang dilakukan Badan Arpusda Provinsi NTB ini adalah satu upaya strategis untuk mendorong tumbuhnya minat baca,” tandasnya.Talkshow Umi 3

Sementara Hj Ummi Pipik Uje mengakui saat ini minat baca mulai berkurang, karena masyarakat lebih memilih menonton televisi. Celakanya lagi acara di televisi sebagian besar cenderung merusak akhlak dan dominan ditonton anak-anak. “Tontonan kini menjadi tuntutan dan tuntutan justru menjadi tontonan,” kata Ummi Pipik.

Yang bahayanya lagi sambung Ummi, acara yang disiarkan telah diedukasi sehingga penontonnya terpedaya. Sekarang sudah banyak tontonan anak-anak yang masuk link porno. Link ini dikemas dengan nama-nama tokoh kartun yang sangat digemari anak-anak. Ketika anak-anak membuka link tersebut bukannya tokoh kartun itu yang keluar, malah foto-foto porno. Karena itu sebagai filter pentingnya program “Magrib Mengaji Desa Membaca” ini digalakkan tidak hanya di NTB namun patut dicontoh daerah lainnya di Indonesia. “Ini tugas ibu-ibu mendidik agar anaknya menjadi anak yang pandai mengaji, sholat dan akademik. Cerdas secara intelektualitas maupun spritualitas sehingga mampu menangkal segala hal yang berbau negatif,” ujar Ummi Pipik.

Baca Juga  Tutup Periodesasi Kepengurusan, HMJ Ilmu Komunikasi UTS Gelar Festival KURSI

Lebih jauh dikatakannya, salah satu tanda orang yang pintar adalah yang rajin membaca dan di dalam rumahnya ada perpustakaan mini. Dan membaca merupakan perintah pertama yang diterima Rasulullah SAW. “Mari kita dukung kegiatan yang digagas Arpusda NTB ini,” ajaknya.

Mustakim Biawan—budayawan yang akrab disapa Musbiawan, berpendapat tingginya minat baca itu bisa terlihat dari kerumunan orang yang membaca buku baik di toko maupun perpustakaan. Dapat dibayangkan di tengah kehidupan modern ini apabila ada orang yang tidak membaca. Apalagi pada dasarnya hampir semua kegiatan seperti melihat informasi pada internet, itu juga melalui membaca. “Manusia modern harus punya ketahanan dan terampil membaca, dia harus tahu cara membaca sehingga segera dapat mengetahui informasi. Apabila cara memahami dan keterampilan membacanya itu rendah, implikasinya seseorang tidak bisa memahami dengan baik hal-hal yang sepatutnya dipahami. Hal itu bisa mempengaruhi pendapatnya tentang suatu hal, juga mutu informasi yang dia peroleh tidak akurat,” pungkasnya.

Karena itu, program “Magrib Mengaji Desa Membaca” yang diluncurkan Arpusda harus dibudayakan, sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang berbudaya.

Dipandu Dahlia—penyiar Rasesa, Talkshow bersama Ummi Pipik ini berlangsung menarik. Berbagai kalangan yang hadir dalam kegiatan itu sangat antusias mengajukan sejumlah pertanyaan, terlebih lagi siapa yang bertanya akan mendapatkan hadiah sekaligus foto bersama dengan janda Uje yang terlihat cantik mengenakan selempang merah yang terbuat dari Kre Alang buatan asli Sumbawa. (*) Baca juga di Gaung NTB

rokok pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *