Sumbawa Besar, SR (23/09)
Jajaran kepolisian Polres Sumbawa telah membentuk dua tim dalam menangani kasus pembunuhan Wahidin alias Jitu—warga Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir yang dibantai karena diduga melakukan pencurian ternak.
Kapolres Sumbawa, AKBP Karsiman SIK MM yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (22/9) menyebutkan, dua tim tersebut adalah tim pencegahan dan tim penindakan. Tim pencegahan dibentuk untuk mengatasi aksi balas dendam antara kedua belah pihak, di samping aksi lanjutan. Sedangkan tim penindakan untuk mengungkap kasus pembunuhan sekaligus indikasi pencurian ternak.
Untuk kasus dugaan pencurian ternak, ungkap Kapolres, keterangan sejumlah saksi masih didalami, termasuk Usup—diduga rekan korban, dan Majid—diduga sebagai penadah sejumlah ekor kuda yang disinyalir hasil kejahatan. Sedangkan kasus pembunuhannya, telah dimintai keterangan sedikitnya 6 orang saksi, termasuk istri korban (Ainun) selaku saksi pelapor. ‘’Untuk Usup dan Majid keterlibatannya masih didalami,” ujarnya.
Ditambahkan Kasat Reskrim, AKP Erwan Yudha Perkasa SH, hasil pemeriksaan sementara, Usup mengaku diminta mengangkut empat ekor ternak oleh Majid. Langsung saja dia bersama pemilik mobil pick-up, Sudir, mendatangi lokasi yang disebutkan Majid.
Di lokasi itu, Usup bertemu korban. Namun Usup tidak mengetahui ternak yang diangkut dari kawasan kuburan di Desa Batu Bangka itu apakah hasil pencurian atau tidak. “Kami terus mengembangkan keterangan sejumlah pihak untuk memastikan siapa berbuat apa dalam kasus ini,” demikian Erwan, akrab perwira muda ini disapa.
Seperti diberitakan, Wahidin alias Jitu, tewas secara mengenaskan, Sabtu (20/9) sekitar pukul 13.00 Wita. Korban ditemukan tewas di depan rumah, Bas, warga Batu Bangka. Korban dibunuh karena diduga terlibat dalam pencurian ternak. (*) Baca juga di Gaung NTB
