Berkah Maen Jaran, Siang Untung Malam Terhibur

oleh -88 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (21/09)

warung pacuanSalmah terlihat bahagia. Tangannya sangat cekatan melayani pembeli yang terus berdatangan. Ibu rumah tangga asal Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir ini cukup kewalahan. Meski lelah, namun senyumannya tak pernah berhenti. Betapa tidak, dagangannya laris manis dan keuntungan berlipat sudah di tangan. Bukan hanya Salmah, pedagang lainnya seperti Cahaya dari Lombok, Mansyur dari Penyaring, Teko dan Sahafuddin dari Bima, juga mengalami nasib yang mujur. “Alhamdulillah jualan kami laku keras,” kata Salmah yang ditemui di pinggiran Arena Pacuan Kuda Angin Laut, Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, belum lama ini.Kuda angin laut

Salmah dan pedagang lainnya sudah membuka warung sejak hari pertama (17/9) digelarnya Pacuan Kuda Festival Moyo 2014—sebuah event terbesar di Indonesia Bagian Timur. Salmah sudah menjadi langganan setiap ada event tersebut. “Kalau bisa pacuan kuda ini dilaksanakan setiap bulan, bukan hanya setahun sekali,” kata Salmah berharap.

Kondisi menguntungkan yang dialami para pedagang ini merupakan multiplier effect dari keberadaan event yang digagas dan didukung sepenuhnya Dr Zulkieflimansyah pemilik Kerato Angin Laut. Tumbuhnya kegiatan ekonomi baru, usaha warga menjadi bergairah, dan dahaga masyarakat akan hiburan teratasi dengan digelarnya pasar malam dan festival dangdut. Selain itu orang dari luar Sumbawa yang sebagian besar pecinta kuda dan wisatawan domestik terus berdatangan. Perputaran uang pun terjadi dan ekonomi terus bergeliat.

Baca Juga  Ramadhan, Tempat Hiburan Harus Tutup 

Ketua Panitia Pelaksana, H Ahmad yang ditemui di lokasi, mengakui kondisi tersebut. Untuk para pedagang, sudah pasti memperoleh omzet yang terbilang besar karena harga barang yang dijual berupa makanan dan minuman. Usaha mereka ini sangat didukung panitia, selain diberikan tempat yang representatif juga dibebaskan dari iuran. “Mereka bisa mendapat keuntungan beberapa kali lipat dari sebelum adanya event ini, karena pembeli sudah pasti ada dan cukup banyak,” kata Haji Ahmad.

Untuk diketahui pedagang di sekitar Arena Angin Laut tercatat mencapai 40 warung. Berbagai macam yang dijual mulai dari nasi beragam menu, soto, lalapan, snack dan minuman ringa. Para pedagang ini tidak hanya berasal dari warga sekitar di Kecamatan Moyo Utara dan Moyo Hilir, tapi juga dari Alas, Utan, Sumbawa, Bima, dan Lombok.

Diakui Haji Ahmad, kejuaraan pacuan kuda ini digelar hanya dua minggu dari tanggal 17 hingga 28 September 2014. Namun panitia memberikan kesempatan kepada pedagang untuk berdagang selama 24 jam. Pagi hingga sore, mereka melayani penonton dan peserta pacuan, malam harinya mereka melayani pengunjung yang ingin menikmati hiburan karena panitia menggelar pasar malam, dan festival dangdut. Panitia juga bekerjasama dengan pemerintah desa setempat untuk menggelar lomba Qasidah dan Sakeco. “”Inilah peluang bagi pedagang untuk mendapatkan rejeki,” tandasnya, seraya berharap usaha yang terbilang kecil ini berdampak besar bagi perekonomian masyarakat dan daerah.

Baca Juga  Subsidi Tarif Listrik Pelanggan RTM 900 VA di NTB Dikurangi

Di bagian lain Haji Ahmad menginformasikan Sabtu (20/9) hari ini memasuki babak penyisihan terakhir. Sebanyak 128 kuda yang terjun di 8 Kelas yaitu OC, Harapan C, Tunas C, serta Dewasa (B, C, D, E dan F). Namun yang bakal menarik adalah Kelas Dewasa F karena melombakan kuda-kuda paling besar (kuda Australia). Di kelas bergengsi tersebut, akan bersaing kuda yang sudah tersohor. Di antaranya Neymar (Doktor Zul), Manuver (Arif Hartono—Mantan Danlanud Rembiga), dan Mustang (Babengeng-Bima). (*) Baca juga di Gaung NTB

 

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *