SDIT Gelar Outbound “Happy Qur’an For Kids”

oleh -109 Dilihat

Metode Pembelajaran Bermanfaat dan Menyenangkan

Sumbawa Besar, SR (08/09)

SDIT For Kids 1Mendekatkan Al-Qur’an dengan anak-anak adalah sebuah keniscayaan, terutama di tengah gempuran media TV, game station, dan sebagainya. Qur’an adalah ruhnya kehidupan, siapa saja yang senang membaca dan memahaminya tidak akan tersesat. Itulah sebabnya belajar dan pengajaran Al Qur’an harus dimulai sejak dini, ketika jiwa dan pikiran anak-anak sedang tumbuh dan berkembang. Belajar Qur’an di usia tua relatif sulit karena memory orang tua sudah sangat berat. Di samping cepat merasa lelah dan menyerah, orang tua juga lebih cepat lupa daripada ingatnya. Sekali momentum belajar anak-anak terlewatkan, sama dengan kegagalan, ibarat mengukir di atas batu. Karenanya, SDIT Samawa Cendekia menyelenggarakan kegiatan Outbound Qur’anic Training dengan tema “Happy Qur’an For Kids” Sabtu (6/9). Kegiatan yang digelar di Taman Rekreasi Lapangan Futsal YAE, Desa Jorok, Kecamatan Unter Iwis ini diikuti seluruh murid SDIT beserta orang tuanya. Kegiatan menyenangkan ini dipandu Trainer Profesional, Ahmad Rosadi Lubis dari Lembaga Manajemen Terapan TRUSTCO yang didatangkan langsung dari Denpasar.

Ahmad Rosadi Lubis , Trainer Profesional
Ahmad Rosadi Lubis , Trainer Profesional

Kepala SDIT Samawa Cendekia, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si, mengharapkan dengan kegiatan tersebut memacu semangat anak-anak SDIT untuk belajar Qur’an, demikian dengan orang tuanya dengan tidak menjadikan Qur’an sebagai beban, tapi sebagai sahabat. “Di sini anak-anak dilatih memperkuat interaksinya dengan Al Qur’an dan bagaimana mereka bisa membaca dan memahami Qur’an dengan senang dan gembira, sekaligus diajak untuk memahami kandungan Al Qur’an,” kata Sambirang—akrab mantan Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa ini disapa.

Kegiatan ini  lanjut Sambirang, akan tetap dilaksanakan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebab memang salah satu metode pembelajaran yang diterapkan SDIT adalah agar anak-anak tidak jenuh, yakni konsep pembelajaran sambil rekreasi di mana orang tua bisa ikut dengan senang dan gembira. “Alhamdulillah semua orang tua murid mengaku sangat senang dan terkesan,” ucap Sambirang.

Baca Juga  Mahasiswa NTB di Korsel: Kami Hidup Nyaman dan Tidak Telantar
mengharukan
mengharukan

Luar Biasa 

Hal ini diakui Sudarli S.Pt—orang tua siswa yang menilai kegiatan yang digelar SDIT Samawa Cendekia sangat luar biasa. Program itu selain meningkatkan intelektualitas anak secara spiritual juga memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa anak-anak ini adalah asset yang sangat berharga yang tidak boleh disia-siakan. Selama ini orang tua berharap agar anak-anaknya menjadi pintar dan berhasil di masa mendatang, tapi tidak disadari orang tua justru tidak berperan penting dalam mewujudkannya. Orang tua lebih banyak menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada pihak sekolah, padahal sekolah itu adalah rumah kedua, sedangkan rumah pertamanya adalah keluarga. “Ini yang sering dilupakan. Dan program ini mampu menggugah kita selaku orang tua yang kerap lupa bahwa kita memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk sikap dan prilaku sang anak,” ucap Sudarli—akrab birokrat muda ini disapa.

Dikatakan Sudarli yang juga Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Dikdas Dinas Diknas Sumbawa, kegiatan dan konsep pendidikan yang diajarkan di SDIT Samawa Cendekia sejalan dengan hajat Kurikulum 2013 (K-13). Selama ini konsep yang diajarkan tentang sikap, religius dan sosial hanya pada mata pelajaran dan guru tertentu. Namun dengan K-13 ini konsep itu disatukan dan semua guru mengajarkan tentang cara bersikap yang baik, bagaimana religious dan interaksi sosialnya. Setelah itu baru berbicara tentang pengetahuan dan keterampilan.

Baca Juga  UTS Siap Berikan Beasiswa Penuh untuk Mahasiswa Asal Pulau Moyo

Konsep tersebut ternyata sudah diterapkan sejak SDIT berdiri bagaimana menciptakan manusia yang cerdas cara bersikap, spiritual, emosional dan sosialnya. Hasil riset menyimpulkan bahwa Kecerdasan pola pikir membentuk keberhasilan 25 persen, sedangkan kercerdasan emosional dan bersikap dapat menciptakan keberhasilan hingga 200 persen.

“Ada orang pintar tapi sikapnya tidak baik, sebaliknya ada orang baik tapi kepintarannya kurang. Dengan konsep yang diterapkan SDIT, adalah mementingkan kedua-duanya yakni menjadi orang pintar dan orang baik,” ujarnya, seraya berharap program ini dapat diterapkan sekolah lainnya tidak hanya di sekolah umum setingkat sekolah dasar, tapi juga sekolah menengah.

Menyenangkan
Menyenangkan

Orang tua lainnya, Ervina Rahmawati mengaku sangat berkesan mengikuti kegiatan tersebut. Selain mendekatkan anak dan orang tua, konsep kegiatan yang diterapkan SDIT ini juga memiliki manfaat yang besar bagi tumbuh kembangnya anak-anak di masa mendatang. “Semua orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang berhasil. Tidak hanya berhasil secara duniawi tapi yang paling penting ukhrawinya,” ujar Vina—akrab Ibunda Axel Labib Rajendra Samalo ini disapa.

Untuk diketahui lanjut Vina, kegiatan Outbound Qur’anic Training dengan tema “Happy Qur’an For Kids” selain menyenangkan, juga mengharukan. Dalam kegiatan itu, trainer mencoba menggugah hati para orang tua bagaimana berharganya sang anak. Orang tua diminta untuk memeluk dan mencium anak-anak mereka. Suasana pun berubah. Tangisan sang anak terdengar, dan terlihat orang tua meneteskan air mata. (*) Baca juga di Gaung NTB

 

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *