Sumbawa Besar, SR (23/06)
Selama ini SMA Negeri 1 Sumbawa identik dengan penyelenggaraan lomba MIPA Open sebagai salah satu jalur penerimaan Pendaftaraan Peserta Didik Baru (PPDB).
Lomba MIPA Open inipun bahkan sudah menjadi ikon di salah satu sekolah unggulan dalam Kota Sumbawa ini. Namun, tahun ini lomba yang sudah memasuki pelaksanaan ke-12 itu, tidak diselenggarakan. Tentu saja sangat disayangkan oleh calon siswa baru yang sangat berhasrat ingin melanjutkan pendidikannya di sekolah sarat prestasi tersebut.
Ditemui kemarin, Kepala Sekolah setempat, Fahrizal S.Pd M.Pd, mengakui jika sekolahnya tahun ini tidak melaksanakan lomba MIPA Open. Dijelaskan Ical—sapaan akrabnya, kendala utamanya adalah masalah waktu karena banyak guru di sekolahnya harus mengikuti kegiatan pelatihan Kurikulum 2013, yang akan mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2014/2015. “Waktunya agak mepet karena focus kita menyiapkan Kurikulum 2013. Kita juga tidak mau melaksanakan lomba ini asal-asalan,” ujarnya.
Selain masalah waktu, kuota penerimaan tahun ini terbatas hanya 32 calon siswa baru untuk satu kelas. “Kami tidak ingin banyak calon siswa yang berkecil hati, karena kuota yang diberikan cukup terbatas. Inilah beberapa alasan mengapa lomba MIPA Open tidak dilaksanakan tahun ini,” tandasnya.
Dengan ditiadakannya lomba ini sambung Ical, berarti kali ini hanya ada dua jalur dalam PPDB yang dibuka yakni reguler dan prestasi. Untuk jalur reguler calon siswa yang diterima nantinya berdasarkan rangking Ujian Nasional (UN), sementara jalur prestasi yang dilihat adalah prestasi tingkat kabupaten minimal juara I, II dan III untuk bidang akademik, sedangkan bidang non akademik diprioritaskan juara pertama. “Tahun ini rencananya kami menerima 256 calon siswa baru untuk 8 kelas yang per kelasnya diisi 32 orang. Untuk formulirnya sudah bisa diambil sebelum PPDB dibuka. Ini dimaksudkan agar calon siswa dapat mempersiapkan seluruh bahannya, sehingga saat PPDB dibuka tinggal dimasukkan saja,” terangnya.
Lebih lanjut Ical menegaskan, kendati lomba MIPA Open ini ditiadakan, tidak akan memberikan pengaruh cukup besar kepada sekolah khususnya dalam mempersiapkan siswanya menghadapi lomba Olimpiade SAINS baik tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional, mengingat potensi yang ada di SMA 1 Sumbawa cukup banyak.
Kendati demikian saat calon siswa masuk nanti, sambungnya, ada tes kompetensi awal bekerjasama dengan Psikolog dari Mataram. “Tes kompetensi awal untuk mengetahui kecenderungan potensi siswa apakah di IPA/IPS. Kita juga tetap akan lakukan evaluasi karena lomba MIPA Open ini bagian input awal untuk mempersiapkan peserta di Olimpiade SAINS. Saya juga berharap MIPA Open ini bisa dilaksanakan lagi karena dapat memotifasi guru-guru SMP untuk lebih bersemangat memberikan pelajaran MIPA kepada anak didiknya,” pungkasnya. (*)