Sumbawa Besar, SR (21/06)
Jaringan listrik di sepanjang wilayah Kecamatan Moyo Hulu—Lenangguar, kerap bermasalah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pemadaman listrik secara mendadak, yang lebih disebabkan karena factor alam dan factor lain seperti penebangan pohon secara tidak bertanggung jawab. Namun yang paling dominan adalah ranting pohon yang menjorok dan menimpa jaringan.
Mengingat medan yang sulit dan sebagian besar jaringan berada di dalam kawasan hutan lindung dan pohon yang sangat banyak, membuat pihak PLN sedikit kewalahan. Kendati demikian pelayanan dan penanganan cepat terhadap gangguan tersebut tetap diutamakan.
Untuk mencegah dan meminimalisir gangguan dimaksud, PT PLN Area Sumbawa mengerahkan puluhan pasukan “Drop Gang”. Pengerahan pasukan ‘Drop Gang’ ini tidak seperti biasa, melainkan gabungan dari hampir seluruh unit PLN, yang ditandai dengan digelarnya apel akbar di Kantor Cabang PLN Area Sumbawa, Kamis (19/6). Pasukan yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut akan menangani Penyulang Lenangguar dan dilakukan secara keroyokan.
Asisten Manager Jaringan PT PLN Area Sumbawa, Hengky Purbo yang ditemui usai menjadi inspektur upacara mengatakan, pengerahan Drop Gang sudah menjadi rutinitas tiga bulanan. Pasukan ini akan melakukan perabasan ranting pohon yang menjorok dan menyentuh jaringan, sehingga dapat menjadi salah satu factor penyebab gangguan listrik. Dipilihnya Penyulang Lenangguar untuk ditangani secara gotong-royong, ungkap Hengky—akrab pejabat muda low profil ini disapa, karena berdasarkan hasil evaluasi, paling sering mengalami gangguan, di samping jaringan yang panjang mencapai 32 kilometer, juga melewati lembah dan hutan lindung, serta tanah yang labil. “Di sepanjang penyulang itu banyak sekali pohon, dan beberapa kasus pernah terjadi seperti penebangan pohon secara liar menimpa jaringan, dan adanya tiang listrik yang roboh karena tanah di sekitarnya labil,” ungkap Hengky.
Selain perabasan, pihaknya juga mendatangkan tim pemeliharaan dari Pulau Lombok. Tim ini akan memperbaiki jaringan yang melorot, isolator yang pecah dan kawat yang berlumut. Semua pasukan Drop Gang ini lanjut Hengky, akan menuntaskan pekerjaan tersebut selama beberapa jam, dan selama itu pula akan terjadi pemadaman untuk sementara waktu.
Lebih jauh dijelaskan Hengky, upaya pemeliharaan dengan menerjunkan Drop Gang ini untuk mendapatkan jaringan listrik yang handal. Sebab di sisi lain, PLN juga tengah memperkuat atau mempertebal ketahanan mesin pembangkit dengan mendatangkan sejumlah mesin sewa. Hal ini dilakukan agar listrik di wilayah kerja PLN meliputi Sumbawa dan Taliwang, dalam kondisi aman. Terlebih lagi saat ini berlangsungnya piala dunia, MTQ tingkat Kabupaten Sumbawa dan menjelang bulan puasa, yang tentunya keberadaan listrik harus terjaga, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.
Ia berharap masyarakat dapat memberikan dukungan salah satunya dengan cara merelakan ranting pohon yang mengganggu jaringan untuk diterabas. Jika ranting pohon ini menimpa jaringan di Penyulang Lenangguar, maka listrik akan padam dan mengganggu aktivitas pelanggan di wilayah Moyo Hulu dan Lenangguar. “Upaya kami tidak akan maksimal, apabila tidak didukung masyarakat,” demikian Hengky. (*)