Edy: Sumbawa Rumah Kedua Saya

oleh -305 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (25/06)

Edy Muthalib SE, Pimpinan BRI Cabang Sumbawa
Edy Muthalib SE, Pimpinan BRI Cabang Sumbawa

Dua tahun enam bulan bukan waktu yang singkat bagi Edy Muthalib SE untuk menjabat sebagai Pimpinan Cabang BRI Sumbawa. Dengan waktu yang cukup panjang, pria berdarah Makassar ini sudah merasa menjadi bagian dari Tau dan Tana Samawa. Memang cukup berat meninggalkan tanah ‘kelahiran’ keduanya ini, menyusul SK kepindahannya ke Pulau Madura. Suami dari Asih Murni ini dipromosikan sebagai Pimpinan Cabang BRI Sampang Kantor Wilayah Surabaya. Tentu banyak kesan yang terukir, banyak kolega yang ditinggalkan, dan rekan sekerja yang semakin jauh untuk bersua. Yang tak terlupakan juga, banyak torehan prestasi dan inovasi Edy Muthalib, warisan yang sangat bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat, namun juga bagi daerah ini.

Sejak menakhodai bank bermotto “Melayani Dengan Setulus Hati”, Edy telah mampu membuka akses masyarakat terutama di daerah terpencil untuk mendapatkan pelayanan perbankan yang mudah dan cepat dalam rangka meningkatkan usaha dan perekonomiannya. Seperti membuka kantor cabang pembantu (KCP), kantor Unit dan Teras di sejumlah wilayah. Selain itu membangun ATM di beberapa tempat pelayanan publik, sehingga memudahkan masyarakat (nasabah) untuk bertransaksi. Tidak mengherankan jika lembaga perbankan ini menjadi yang tersebar dan terbesar di Kabupaten Sumbawa. Sejak kepemimpinan Edy juga banyak sumber daya local terlibat dalam membesarkan BRI, melalui pembukaan lapangan pekerjaan. Mereka mendapat kesempatan untuk meniti kariernya di BRI, dari yang sebelumnya hanya diprioritaskan bergelar sarjana ekonomi, kini semua S1 dapat diterima asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku di bank tersebut. Tak mengherankan jika karyawan BRI dari 150 orang kini bertambah menjadi 260 orang. Bahkan saat ini masih berlangsung perekrutan untuk karyawan baru.

Baca Juga  NTB Jagonya Wisata Halal

Ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/6) sekaligus hari terakhirnya di Sumbawa, ayah dari Hardian “Aan” ini mengaku sangat berat meninggalkan Sumbawa. Menurutnya, Sumbawa adalah daerah yang sangat berkesan. Bertugas di Sumbawa seperti mengabdi di daerah sendiri, karena Makassar dan Sumbawa memiliki kebudayaan yang sama. “Saya banyak belajar dan banyak menimba pengalaman di sini. Inilah yang membuat saya berat meninggalkan Sumbawa,” ujar pria kelahiran 49 tahun silam ini.BRI karyawan

Dalam membesarkan BRI, Edy menilai menjaga hubungan kemitraan menjadi salah satu factor yang menentukan. Secara eksternal BRI menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di daerah ini dan berjalan sangat harmonis dengan saling memberikan dukungan.

Seperti dengan pihak Kajari (kejaksaan), Kapolres (Polres Sumbawa dan KSB), Dandim (TNI) serta instansi dan lembaga lain di antaranya UNSA dan UTS. Dengan kemitraan ini akses BRI kepada para nasabahnya menjadi sangat terbantu. Sebaliknya BRI juga memberikan perhatiannya dalam menggelontorkan dana CSR-nya, sebagai konstribusi membangun daerah dan masyarakat. Kemudian secara internal, membangun hubungan kekeluargaan antara staf dan atasan dengan tetap mengutamakan profesionalitas dalam pekerjaan. Mereka seperti satu keluarga yang memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengembangkan BRI.

Kesan yang diperolehnya ini akan menjadi modal bagi dirinya terus berinovasi di tempat tugasnya yang baru.

Baca Juga  Minta Gapoktan Serap Gabah Petani, Pemda KSB Kucurkan 6,4 Milyar

Meski kepindahan dan jauhnya jarak, tali silaturrahim diharapkan tetap terbina. Karena dia meyakini dengan silaturrahim banyak manfaat yang diperoleh di antaranya memperbanyak teman, memurahkan rezeki dan panjang umur.

Ia berharap penggantinya nanti dapat lebih baik dari dirinya dengan meningkatkan kinerja dan semakin mempererat jalinan kemitraan, sehingga BRI tetap berada di hati dan menjadi pilihan utama masyarakat Sumbawa. Untuk diketahui pengganti Edy Muthalib adalah Anis Abdul Hakim—Pimpinan Cabang Pembantu BRI Jatinegara, Jakarta.

Sementara H Abdul Muis—karyawan BRI Sumbawa mengaku sangat kehilangan sosok seorang pemimpin yang bijak, bersahaja dan pekerja keras. Dari kepemimpinannya inilah, BRI semakin maju seperti sekarang ini.

Hal senada dikatakan Wahyu Endra Jaya—karyawan lainnya. Kepindahan Edy Muthalib, meninggalkan kesan yang sangat membekas di hati para karyawan BRI. Banyak nasehat yang diberikan pimpinannya itu sehingga menjadi motivasi baginya dalam meningkatkan kinerja.

“Yang tak pernah saya lupa, beliau selalu mengingatkan saya untuk mempermudah segala urusan orang dan berbuat baik meskipun tidak selamanya indah. Ini yang masih terngiang dan tersimpan di benak saya,” ucap Eng—panggilan singkatnya.

Sedangkan Dewi Mayasari mengibaratkan Edy Muthalib sebagai sosok seorang ayah yang mampu membimbing anak-anaknya. “Beliau sangat dekat dengan karyawan, sehingga tidak ada sekat antara seorang pimpinan dan bawahannya, tanpa mengabaikan rasa hormat,” pungkas Maya, sembari berharap pimpinan yang baru mampu berbuat lebih baik lagi. (*)

AMNT pilkada NU

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *