Ancaman GMO Newmont Dianggap “Angin Lalu”

oleh -204 Dilihat

Sumbawa Barat, SR (10/06)

Ancaman General Manager Operations (GMO) PT Newmont Nusa Tenggara  (PTNNT), Trent Tempel yang akan memberikan sanksi bagi pekerja tambang yang ikut terlibat melakukan aksi demonstrasi atau mogok kerja, ditanggapi dingin para karyawan yang tergabung dalam SPSI.

Sekretaris PUK SPKEP SPSI, Petrus Madi mengatakan, statemen bernada ancaman yang dilontarkan GMO PTNNT terhadap para karyawan yang ikut terlibat aksi demonstrasi merupakan hal yang biasa dan tidak boleh ditanggapi serius.  “Negara kita ini menganut paham demokrasi, jadi seluruh elemen telah dilindungi undang-undang dalam berserikat dan mengeluarkan pendapat sesuai aspirasi masing-masing,”  kata Petrus Madi via Ponsel, Senin (9/6).

Dijelaskan, aksi demonstrasi melibatkan ribuan karyawan tambang Batu Hijau yang digelar Senin (10/6) itu, bukan bertujuan untuk menyudutkan kebijakan bersifat person, tapi sejatinya perlawanan ini adalah bentuk penolakan atas keputusan managemen perusahaan, yang terkesan tidak bijaksana terhadap pekerjanya, termasuk keputusan merumahkan karyawan tanpa melalui perundingan sesuai aturan yang berlaku. “Meski statemen GMO PTNNT mengancam akan memberikan sanksi berat bagi karyawan yang ikut terlibat aksi demo, tidak akan menyurutkan niat kami untuk terus melakukan perlawanan dengan demonstrasi,”  jelas Petrus sapaan akrabnya.

Baca Juga  PENGUMUMAN HASIL TES INTERVIEW REKRUTMEN TENAGA KERJA SKILL PT. MACMAHON INDONESIA UNTUK PROYEK BATU HIJAU KSB

Jika dicermati hasil analisa berbagai referensi ternyata para pekerja tambang di Batu Hijau melakukan sejumlah aksi cenderung atas suruhan sejumlah oknum dalam management PT Newmont itu sendiri. Hal ini dibuktikan dari nada ancaman GMO PTNNT yang terkesan telah menangkap indikasi adanya terbentuk salah satu wadah tempat berkumpulnya sejumlah oknum yang mengatasnamakan managemen tapi bertujuan hanya untuk mengintimidasi berbagai kebijakan perusahaan. “Terbukti kok, adanya salah satu bentuk intimidasi yang sangat nyata dengan ancaman yang konkrit dari managemen PTNNT sendiri, kalau memang ada niat baik, kenapa tidak membuka diri untuk dirundingkan, jangan dong mengitimidasi para pekerja dengan cara yang otoriter,” sesalnya.

Selain itu, Ketua SPKEP SPSI PTNNT Zainuddin Wanden menjelaskan, bantahan GMO PTNNT yang menyebutkan tidak pernah menerima permintaan berunding dari SPSI, adalah pernyataan oknum yang terkesan asal bunyi (Asbun). “Kami sering sampaikan kepada jajaran HRD terkait wacana pekerja yang akan dirumahkan itu wajib dirundingkan atau didiskusikan terlebih dahulu dengan beberapa pihak, tapi oknum manajemen PTNNT tidak pernah menanggapinya secara serius,” pungkas Zainuddin kesal. (*)

Baca Juga  DPRD Desak Pemda Sumbawa Jaga Kestabilan Harga Komoditi Pertanian

 

AMNT pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *