Dua Pencuri Ternak Tewas Dibantai Massa

oleh -146 Dilihat

Satu Warga Meninggal, Satu Kritis Tertembak Pelaku

Sumbawa Barat, SR (30/06)

ratusan warga masih berjaga-jaga
ratusan warga masih berjaga-jaga

Dua pencuri ternak tewas dibantai massa, Sabtu (28/6) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Peristiwa ini terjadi saat kawanan maling ternak bersenjata api yang diperkirakan mencapai lebih dari 30 orang ini beraksi di pesisir Pantai Sepakek, wilayah Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano. Namun dalam aksi tersebut satu warga tewas dan satu warga lainnya dalam kondisi kritis akibat ditembak para pelaku.

Seperti aksi-aksi yang terjadi di Pantai Balad, Kertasari dan pesisir KSB lainnya, puluhan orang tak dikenal yang diduga berasal dari Pulau Lombok ini datang menggunakan perahu motor. Kali ini mereka menyandar di pesisir Pantai Sepakek, Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano. Kemungkinan ini dilakukan karena Pantai Balat dan Kertasari tengah dijaga ketat warga dan aparat kepolisian bersenjata lengkap.

Kawanan ini langsung menuju kandang ternak sapi milik warga setempat. Kedatangan kawanan ini telah diketahui masyarakat yang tak menunggu lama langsung melakukan pengepungan. Tentu saja gerakan warga ini membuat kawanan panic dan terdesak. Secara spontan salah satu di antara pelaku melepas tembakan secara membabi buta tepat mengenai bagian pelipis salah seorang warga, Mukhtar (30). Bahkan sebelumnya, mereka juga mengeroyok Abdullah (35) Ketua RT di Desa Kuang Buser Kecamatan Poto Tano, yang akhirnya meninggal dunia.

Kendati demikian di tengah suasana penuh ketegangan tersebut, warga tetap semangat melakukan perlawanan, terus maju membuat kawanan itu mundur teratur ke arah pesisir Pantai Sepakek. Namun warga Sepakek dibantu warga dari Kuang Buser sudah menghadang di depannya. Kawanan inipun kocar-kacir tercerai-berai. Dua orang pelaku di antaranya tak bisa berkutik setelah disergap massa. Seperti dikomando, keduanya langsung dicincang hingga tewas di tempat kejadian perkara.

Baca Juga  Pasangan Bom Bunuh Diri di Makassar Baru Menikah 6 Bulan

Tepatnya, pukul 06.00 Wita, kedua jasad pelaku yang berlumuran darah dievakuasi oleh petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Seteluk. Keduanya yang belum diketahui identitasnya ini masih dititip di Puskesmas Seteluk, tapi diduga berasal dari luar Pulau Sumbawa.

Pasca peristiwa berdarah tersebut, warga terus berupaya mengejar perampok yang diperkirakan berjumlah 30 orang hingga siang hari. Demikian pula suasana di daerah setempat tampak masih mencekam, terlihat beberapa titik jalan seperti di Simpang Sepakek, Simpang Poto Tano dan sepanjang jalan antara Poto Tano dan Senayan tampak jelas ratusan warga masih siap siaga dilengkapi senjata seadanya berupa pedang dan parang sembari melakukan penyisiran di sepanjang tempat yang diduga dijadikan akses persembunyian para perampok tersebut.

Sementara itu Camat Poto Tano, Hamzah SE, mengaku tidak melihat secara langsung peristiwa berdarah itu. Ia sangat maklum jika warganya kesal hingga terakumulasi kemarahan sehingga mengakibatkan dua pelaku tewas. “Selama ini warga resah sering kehilangan hewan ternak, tentu saja warga melakukan penelusuran sampai pada waktunya terciumlah kedatangan puluhan orang tak dikenal dengan tujuan yang tidak baik,” terang Hamzah.

Baca Juga  Terindikasi Memihak, KPU Pecat Petugas KPPS dan PPS

Pasca peristiwa ini warga diketahui berjaga-jaga lantaran khawatir akan ada serangan balasan dari kawanan maling ternak tersebut. Untuk itu ia berharap kawanan itu untuk mengakhiri semua sepak terjangnya. Tindakan itu terpaksa dilakukan warga lantaran Pantai Sepakek belakangan ini dijadikan pintu masuk oleh pelaku kejahatan untuk melakukan aksi yang tidak terpuji. “Jangan heran jika warag Poto Tano kini intensif melakukan penjagaan di pintu masuk (Pantai Sepakek) sebab warga sudah kehabisan kesabaran karena ternak peliharaannya kerap hilang,” cetusnya.

Hamzah juga meminta aparat keamanan untuk intensif melakukan patroli di perairan Pantai Sepakek yang belakangan ini dianggap rawan. Apalagi kelompok pencuri ternak ini melancarkan aksinya dengan berpindah-pindah tempat, serta dilengkapi senjata api.

Menurut informasi, dua jenazah terduga maloing ternak ini telah dijemput oleh tiga orang keluarganya menggunakan satu unit mobil Ambulance dari luar Pulau Sumbawa Sabtu (28/6) pukul 20.00 Wita. Proses serah terima jenazah itu disertai dengan penandatanganan berita acara antara pihak keluarga dan Polres KSB melalui Polsek Seteluk dan beberapa pihak terkait lainnya.

Hingga berita ini naik cetak belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat, bahkan Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Teddy Suhendyawan Syarif SIK MSI yang coba dihubungi, belum bisa memberikan komentar mengingat proses olah TKP oleh Penyidik Reskrim Polres KSB sedang berjalan. (*)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *