Gadis Villa, Sang Juara yang Selalu Menghibur

oleh -366 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (05/06)

Raider, "Ayah" Gadis Villa
Raider, “Ayah” Gadis Villa

Kehadirannya dinanti, kecepatannya dikagumi, dan kehebatannya selalu dipuji. Itulah Gadis Villa. Kaya pengalaman dan ternama, menjadi modal kuda betina ini menambah perbendaharaan prestasi. Berbagai event dari tingkat local hingga nasional dijamah, dan dari satu daerah ke daerah lain telah dijelajahi untuk membuktikan keperkasaan. Tak mengherankan, di usianya yang masih muda, Gadis Villa sudah mengumpulkan hadiah 15 unit sepeda motor dan 13 ekor sapi. Dan sebutan “sang juara” selalu tersemat pada kuda pacuan kesayangan Dr H Zulkieflimansyah M.Sc ini.

Gadis Villa lahir dan besar di Orong Labu, Komplek Villa Matahari, Desa Labuan Sumbawa, Kecamatan Badas. Kuda berbulu merah ini lahir dari rahim perkawinan pejantan “Raider” juara kuda pacuan di Sumba NTT dan induknya kuda local dari Desa Kakiang, Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa.

Waktu kecilnya tak ada yang menyangka Gadis Villa akan menjadi kuda juara. Tubuhnya yang mungil dan betina menjadi penyebab pemelihara kuda tak tertarik memeliharanya. Maklum di Sumbawa belum biasa memacu kuda betina. Gadis Villa sangat jinak dan patuh mulai ditunggang anak-anak dan diajar berlatih di sawah, di lumpur dan di pantai. Ternyata kuda betina mungil itu bisa berlari dengan baik dan mantap.

Kuda dan Joki Ciliknya mendapat pujian Dahlan Iskan
Kuda dan Joki Ciliknya
mendapat pujian Dahlan Iskan

Saat usianya belum genap setahun, Gadis Villa mulai coba-coba dibawa mengikuti event pacuan kuda yang digelar di Kabupaten Bima. Bergabung di Kelas OA dengan kuda-kuda jawara asal tuan rumah, ternyata kuda mungil itu langsung menjadi juara kelas dan secara mengejutkan menjadi juara umum. Sepeda motor dan hadiah sapi pun berhasil diboyong ke Sumbawa. Karena kecil tapi larinya kencang, masyarakat Bima menyebutnya sebagai “Kuda Seta” (kuda setan). Sebab larinya kilat seperti setan. Dua minggu kemudian Gadis Villa kembali mengikuti kejuaraan memperebutkan Piala Walikota Bima. Lagi-lagi Gadis Villa menjadi juara kelas dan juara umum, sekaligus berhak membawa hadiah 4 ekor sapi. Julukan Gadis Villa sebagai Kuda Seta semakin familiar di Bima. Sejak saat itu sampai sekarang di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu Gadis Villa selalu berjaya dan menjadi juara di berbagai kelas yang berbeda.

Baca Juga  Peluang Sumbawa Jadi Tuan Rumah Sail Indonesia 99 Persen
Suasana Lomba Pacuan Kuda Gubernur Cup di Kerato Angin Laut
Suasana Lomba Pacuan Kuda Gubernur Cup di Kerato Angin Laut

Mengingat reputasinya sebagai Kuda Seta, Gadis Villa kadang diperlakukan tidak fair karena diadu di kelas-kelas yang mestinya diisi oleh kuda yang lebih tinggi dan lebih senior.

Gelar juara buat Gadis Villa bukan hanya di Pulau Sumbawa tapi juga di Pulau Lombok. Saat di Lombok sebenarnya Gadis Villa tidak diniatkan untuk dipacu karena memang di daerah tersebut tidak dipertandingkan kuda-kuda kecil. “Karena di sawah saya tidak ada yang jaga, Gadis Villa dibawa serta ke Lombok. Pas di Lombok iseng-iseng Gadis Villa diadu dengan kuda-kuda besar di sesi latihan, ternyata Gadis Villa mampu mempecundangi kuda-kuda besar di Lombok,” kata Doktor Zul, sang pemilik saat ditemui di Villa Matahari, Labuan Sumbawa, belum lama ini.

Akhirnya Gadis Villa didaftarkan juga untuk mengikuti lomba dengan kuda-kuda besar, dan secara tak terduga Gadis Villa berhasil menjadi juara kelas dan juara umum. “Lagi-lagi kami membawa pulang motor dan sapi,” ucap Doktor Zul.

Kini selain di Bima, di Lombok pun Gadis Villa begitu dikenal oleh pencinta pacuan kuda dan diberi panggilan “Juara Kocet”. Sampai di kejuaraan pacuan kuda Piala Gubernur NTB 2014 yang digelar di Kerato Angin Laut, Desa Penyaring Sumbawa, belum lama ini, raihan sebagai juara kelas dan juara umum tetap disandangnya. Dalam event yang diikuti sekitar 500 kuda ini, Gadis Villa yang turun di Kelas Dewasa B mengalahkan Fajar milik H Fatah-Maronge, Presiden (Robin-Dompu), Mahkota Hitam milik Drs H A Latief Majid (mantan Bupati Sumbawa) yang sempat memimpin hingga di tikungan kedua, serta Sangiyang Sakti milik H Ilham Banjarmasin), dan Naga Mas milik Fir’aun asal Boal Kecamatan Empang.

Masih di kejuaraannya yang sama, Gadis Villa kembali diadu dengan kuda pacuan tangguh lainnya yang juga juara di kelasnya masing-masing untuk memperebutkan juara umum. Rupanya Gadis Villa masih perkasa berhasil merebut trophy paling puncak mengalahkan Skyliner dan Fajar—milik Amigo Sumbawa dan H Fatah Maronge.

Baca Juga  Gubernur Masuk Pasar, Pedagang Mulai Terapkan Physical Distancing

Beda dengan kuda yang lain, Gadis Villa di setiap pertandingan, larinya selalu unik dan menghibur. Menurut Doktor Zul, ketika mulai start sampai belokan kedua, larinya biasanya bersama bahkan di belakang kuda-kuda lain. Tapi pas di tikungan ketiga, ekornya mulai dikibas-kibaskan sebagai pertanda “ganti persneling” untuk kemudian melaju kencang sendirian seperti didorong tenaga turbo yang sangat besar. Di belokan keempat sampai finish di saat kuda-kuda lain mulai kelelahan, Gadis Villa justru kupingnya mulai berdiri dan semakin melaju dahsyat dan meninggalkan lawan-lawannya antara 50 sampai 100 meter. Dengan gaya lari seperti itulah Gadis Villa selalu tampil menghibur dan menghipnotis penonton. “Mudah-mudahan ke depan Gadis Villa tetap fit dan siap menyabet juara di event-event berikutnya,” harapnya.

Doktor Zul, Pemilik Gadis Villa dan Raider
Doktor Zul, Pemilik Gadis Villa dan Raider

Disinggung mengenai rahasia kehebatan Gadis Villa, Doktor Zul—tokoh nasional yang telah berhasil membangun sejumlah arena termasuk Kerato Angin Laut ini, mengatakan, Gadis Villa berasal dari keturunan Raider—sang kuda juara. Anak-anak Raider yang lain juga larinya cepat dan selalu menjadi juara. Kini Raider—bapak Gadis Villa, sudah berhasil dikawinkan dengan kurang lebih 125 ekor induk kuda local Sumbawa dan melahirkan adik-adik Gadis Villa yang mencapai 50 ekor dan siap untuk dipacu tahun ini.

Di bagian lain Wakil Ketua Komisi XI DPR RI yang kembali terpilih pada Pileg 2014 melalui Dapil Provinsi Banten ini, tidak menampik prestasi dan nama besar Gadis Villa telah memikat hati para pencinta kuda pacuan. Gadis villa pernah ditawar untuk ditukar dengan dua Kijang Innova bahkan dibeli dengan uang cash Rp 400 juta. “Tapi karena sudah saya anggap keluarga sendiri harganya menjadi sangat tak ternilai dengan materi,” pungkasnya.  (*)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *