Disemarakkan 1.500 Pelukis Cilik
Sumbawa Besar, SR (28/05)
Sangat meriah, itulah pemandangan yang tersaji pada pembukaan Pameran “Samawa Book Fair” 2014 yang digelar Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), di Halaman Kantor Arpusda Sumbawa, Senin (26/5). Kegiatan yang dirangkaikan dengan Bursa Buku menghadirkan 5 penerbit dan 3 toko buku terbesar ini disemarakkan dengan keikutsertaan sekitar 1.500 anak TK dari seluruh penjuru Sumbawa dalam lomba menggambar dan mewarnai. Selain itu Samawa Book Fair 2014 ini diikuti 10 kabupaten/kota di NTB yang menampilkan berbagai macam buku hasil karya dari daerahnya masing-masing. Kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan hingga 30 Mei 2014 ini terbilang sangat sukses. Ribuan pengunjung memadati arena, yang memaksa petugas kepolisian mengalihkan arus lalulintas dengan menutup jalan dari Simpang PLN hingga Simpang Pasar Seketeng.
Acara tersebut dibuka dengan penampilan Grup Violis dari Kabupaten Dompu, dan pertunjukan Sakeco “Cinde Bulaeng” dari Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa.
Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip NTB, Ir H Mokhlis M.Si melaporkan, bahwa penyelenggaraan Samawa Book Fair 2014 sekaligus Bursa Buku ini merupakan salah satu bentuk perjuangan dalam membangun sumber daya manusia. Sejak Tahun 2012, Gubernur NTB telah melaunching program “Magrib Mengaji, Desa Membaca”, yang ditindaklanjuti dengan pemberian buku kepada desa, pondok pesantren, rumah ibadah dan perpustakaan komunitas di NTB termasuk di Kabupaten Sumbawa, masing-masing 100 eksamplar. Munculnya ide magrib mengaji dan desa membaca ini ungkap Haji Mokhlis—akrab figure yang digadang-gadang menjadi pemimpin Sumbawa masa depan, karena ada kekhawatiran bahwa guru besar bukan lagi manusia, melainkan televisi. Dan televisi sudah memasuki dunia keluarga hingga ke dalam kamar, dan terkandang memberikan pengetahuan yang tidak sesuai dengan pendidikan karakter anak-anak, sebab kerap dihujam dengan informasi selebritis dan politik yang tidak mendidik untuk anak usia dini. Karenanya dengan program magrib mengaji dan desa membaca ini, akan menjadi solusi dalam mengembalikan suasana magrib untuk beribadah dan masyarakat desa yang gemar membaca.
Untuk diketahui, sebut Haji Mokhlis, Pameran Samawa Book Fair ini didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, KFC, Bank BNI, Bank NTB, Pascolla dan Balpoint Standar dan Arpusda 10 kabupaten kota se NTB, serta 5 penerbit, 3 toko buku, dan 1 perpustakaan dan arsip provinsi. Sebelumnya Badan Perpustakaan dan Arsip NTB menggelar berbagai lomba rangkaian dalam menyemarakkan Samawa Book Fair. Kegiatan itu di antaranya pemilihan duta baca, dan Lomba Bercerita.
Ke depan ungkap Haji Mokhlis, pihaknya akan banyak memberikan perhatiannya dalam rangka membangun SDM di Tana Samawa maupun kabupaten/kota lainnya di NTB. “Mari kita luruskan niat dan langkah untuk hidup lebih bermakna dan bermanfaat bagi orang lain,” ajaknya.
Sementara itu Bupati Sumbawa yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Dr Drs. Muhammad Ikhsan Safitri, M.Si, mengatakan, kegiatan itu sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat Nusa Tenggara Barat yang berdaya saing. Perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, memiliki fungsi utama untuk melestarikan hasil budaya umat manusia. Perpustakaan juga berfungsi untuk menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya, dengan tujuan agar mereka memiliki budaya membaca dan belajar sepanjang hayat. Perpustakaan juga merupakan sarana vital dan strategis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang sarana belajar. Untuk itu, perlu ada perpustakaan yang dapat memberikan pelayanan informasi yang tepat dan merata kepada seluruh golongan dan lapisan masyarakat.
Di akhir sambutannya, Bupati memukul gong sebagai tanda dimulainya pelaksanaan Samawa Book Fair dari 26 Mei hingga 30 Mei 2014. (*)