Jalan Garuda–Maronge, Alur Samota

oleh -571 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (15/5)

Drs H Jamaluddin Malik, Bupati Sumbawa
Drs H Jamaluddin Malik, Bupati Sumbawa

Pengerjaan proyek jalan penghubung Samota (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora) segera dimulai. Rencananya, jalan itu dimulai dari Jalan Garuda yang merupakan jalan Negara tepatnya depan Imigrasi lalu tembus samping Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui lahan milik Kementerian Perhubungan. “Sudah ada persetujuan dari Kemenhub untuk penggunaan lahan yang dilalui jalan Samota itu termasuk pemindahan tower yang ada, dengan catatan pemerintah daerah membiayai perluasan sertifikat lahan mereka,” ungkap Bupati Sumbawa, Drs H Jamaluddin Malik yang ditemui belum lama ini. Menurut JM—akrab Bupati disapa, jalan Samota itu nantinya diperkirakan keluar di tiga lokasi alternative. Tiga lokasi itu yakni Lape, Pemasar, dan Maronge. “Ini tergantung ketersediaan anggaran, apakah jalan ini tembus sampai Lape, Pemasar ataukah Maronge,” sebut JM.samota peta

Namun JM berharap jalan Samota tembus di Maronge agar dapat melalui sepanjang pantai Labuan Trata. Dengan adanya jalan ini usaha pertambakan dan peternakan di Labuan Trata akan bergerak, dan akses lingkar utara akan terbuka. “Jika akses sudah terbuka, tentu potensi yang ada bisa dikelola dengan baik,” katanya.

Baca Juga  BERITA KEHILANGAN

Alasan lainnya, adalah adanya kesepakatan Pemda untuk menjadikan jalan dimaksud sebagai jalan strategis, mengingat ada potensi yang dikembangkan di tempat tersebut. Apabila statusnya strategis, maka akan menjadi kewajiban pemerintah pusat untuk membiayainya.

Untuk diketahui, proyek Jalan Samota diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 350 miliar. JM mengaku belum lama ini telah bertemu dengan Kementerian Bappenas dan Kementerian PU. Dalam pertemuan itu mereka menjanjikan akan menambah dana proyek Samota ini pada Tahun 2015. Mereka juga berharap agar Pemda Sumbawa maksimal dalam pembayaran ganti rugi pembebasan lahan sehingga pada saat pelaksanaan tidak menemui masalah.

Untuk pembebasan lahan lanjut JM, sudah ada tim independen yang akan menangani termasuk menentukan besarnya harga ganti rugi yang tidak akan merugikan masyarakat selaku pemilik lahan. Sebaliknya diharapkan pemilik lahan dapat berpastisipasi dalam kesuksesan program Samota ini dengan tidak menaikkan harga tanah yang tidak sepantasnya. Sebab dengan keberadaan jalan Samota itu nantinya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama pemilik lahan. Mengingat lahan yang berada di pinggir jalan dengan sendiri harganya akan melambung. “Dinas terkait sudah beberapa kali menggelar sosialisasi, dan sebagian besar pemilik lahan sudah setuju dan menandatangani surat pernyataan. Inilah bentuk dukungan masyarakat dalam proyek yang dihajatkan bagi kemaslahatan masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.

Baca Juga  Dilema Nihilnya Konstribusi PAD Bandara Internasional Lombok

Di bagian lain Bupati Sumbawa mengakui jalan Negara di wilayah Kabupaten Sumbawa sudah hampir rampung 100 persen. Jalan Negara tidak akan bermanfaat ketika jalan penghubung ke jalan negara tidak bagus. Karenanya mulai Tahun 2014 ini sejumlah jalan penghubung dihotmix di antaranya Lape-Labuan Kuris-Labuan Terata, Maronge-Labuan Sangor, Labuan Mapin-Lingkar Lekong, Labuan Simpang Utan-Labuan Bua terus tembus di Kantor Pos Utan. Dihotmixnya jalan penghubung ini salah satunya membuka akses potensi yang ada seperti perikanan, peternakan dan pariwisata.

Tentunya terbukanya akses maka arus barang dan jasa akan bergerak yang berdampak positif pada geliatnya pembangunan ekonomi setempat. (*)

rokok pilkada NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *