Sumbawa Besar, SR (24/04)
Hanya berselang sehari, Kantor Panwaslu Sumbawa kembali didemo. Kali ini, unjuk rasa dilakukan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Tana Samawa. Mereka menuntut agar Panwaslu segera menangani dugaan kecurangan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) di Kabupaten Sumbawa.
Dalam aksinya yang dikawal ketat aparat kepolisian, Rabu (23/4), massa berorasi di luar pagar halaman Kantor Panwaslu. Namun keinginan mereka untuk menemui dan berdialog dengan ketua dan anggota Panwaslu, tak tercapai. Pasalnya para pengawas pemilu ini tengah berada di Mataram.
Perwakilan massa hanya mendaftarkan temuan mereka di lapangan yang diterima Edi Ramli—staf Panwaslu setempat.
Eni Sumbawanti—salah seorang perwakilan massa, menyebutkan dugaan kecurangan itu dibuktikan dengan data C1 di tingkat TPS berbeda dengan data yang diplenokan KPU. Ini terjadi di beberapa TPS yang tersebar di dapil 5 Sumbawa meliputi Kecamatan Sumbawa, Moyo Hilir dan Moyo Utara.
Sebelumya temuan ini sudah pernah dilaporkan ke Panwaslu pada 19 April lalu. Namun laporan mereka tidak ditindaklanjuti, sehingga terpaksa digelarnya aksi. “Kami dijanjikan dua hari setelah laporan sudah ada jawaban hasil penanganan. Tapi janji itu tidak ditepati. Kami akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar lagi,” teriaknya.
Secara terpisah, Ketua Divisi Penyelesaian Sengketa Pemilu Panwaslu Sumbawa, Syamsihidayat, S.IP yang dihubungi terpisah, mengakui sudah menerima laporan itu dan telah dilimpahkan ke KPU Sumbawa. Karena berdasarkan analisis Panwaslu, laporan tersebut merupakan persoalan tekhnis administrasi KPU. ‘’Sekarang kami masih menunggu hasil dari KPU,” pungkasnya. (*)