Sumbawa Besar, SR (18/04)
Sedikitnya 5 orang pelamar yang akan bersaing untuk menjadi Direktur Utama PDAM Batu Lanteh Sumbawa. Tiga di antara kelima pelamar ini berasal dari internal PDAM, dan dua lainnya dari luar PDAM.
Saat ini tim seleksi yang terdiri dari unsur Pemda Sumbawa, Badan Pengawas dan perguruan tinggi tengah melakukan seleksi administrasi. Siapapun yang lolos seleksi ini akan mengikuti tahapan selanjutnya yakni fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) pada 27 April mendatang.
Kepala Bagian (Kabag) APP Setda Sumbawa, Wirawan S.Si MT yang ditemui Jum’at (18/4), mengakui pelamar yang akan mengikuti seleksi calon Dirut PDAM Sumbawa hanya berjumlah 5 orang sejak lowongan dibuka 1—14 April 2014. Mereka saat ini tengah mengikuti seleksi administrasi. Bagi yang lolos, akan diumumkan melalui media cetak sebagai upaya uji public agar masyarakat dapat mengetahui rekam jejaknya. Selanjutnya mereka akan diikutkan dalam fit and proper test untuk dinilai layak dan tidaknya menjadi Dirut PDAM. Dalam tahapan ini, ungkap Wirawan yang juga Ketua Dewan Pengawas PDAM, para calon diharuskan memaparkan visi dan misinya.
Ia menyatakan pada 8 Mei mendatang, PDAM harus sudah memiliki Dirut yang baru, sehingga roda perusahaan dapat berjalan secara optimal. Saat ini PDAM Sumbawa masih dijabat pejabat pelaksana tugas (PLT), Hasanuddin SE, menyusul dicopotnya Ir Gani Eko Harsono.
Tunggakan Capai 601 Juta
Di bagian lain, Wirawan mnginformasikan bahwa Dewan Pengawas (DP) menggelar rapat evaluasi dengan jajaran Direksi PDAM dan para kepala cabang PDAM yang tersebar di beberapa kecamatan. Rapat ini digelar untuk mengevaluasi triwulan pertama pelaksanaan rencana kerja PDAM Tahun 2014. Di antaranya direksi diminta mengoptimalkan tim penagihan terhadap pelanggan (customer) yang menunggak hingga mencapai Rp 601 juta.
Arahan DP ini telah ditindaklanjuti, sehingga tunggakan sudah berkurang hingga 50 persen atau sekitar Rp 300 juta. Munculnya tunggakan tersebut ungkap Wirawan, karena adanya perubahan system pembayaran rekening dari internal ke PT Pos, sehingga PDAM kesulitan mengecek pelanggan yang belum terbayar.
Ketika system ini dikembalikan ke system manual (internal), mampu mengidentifikasi para pelanggan yang menunggak. “Sudah ada komitmen dari para kepala cabang untuk menuntaskan persoalan tunggakan ini dalam waktu dua bulan mendatang,” kata Wirawan.
Masih dalam rapat evaluasi, sambung Wirawan, DP menekankan pentingnya Public Relation (PR) dari PDAM untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai gangguan tekhnis yang dihadapi perusahaan air minum berdampak pada terganggunya pelayanan.
“Ketika ada pipa bocor, PDAM harus segera diinformasikan sehingga masyarakat mengerti penyebab gangguan, termasuk mengetahui sejauhmana penanganan yang dilakukan PDAM,” jelasnya.
Rapat evaluasi juga mengungkap mengenai beberapa kawasan yang mengalami gangguan distribusi air di wilayah perkotaan dan sekitarnya. Di antaranya Kebayan, Olat Rarang dan Desa Kerato. “Distribusi airnya sangat kecil, dan kondisi ini telah direspon PDAM dengan melakukan penelusuran terhadap kemungkinan adanya gangguan dalam pipa distribusi,” demikian Wirawan. (*)