Sumbawa Besar, SR (18/04)
Pemda Sumbawa terus melakukan penguatan kelembagaan melalui pendampingan dan pembinaan terhadap pengelola BUMDes LKM di Kabupaten Sumbawa, belum lama ini.
Pelatihan yang digelar Bappeda Sumbawa melalui Bidang Ekonomi di Hotel Parahyangan ini dilakukan agar kiprah BUMDes ini dalam meningkatkan perekonomian perdesaan terus maju dan berkembang.
Kegiatan tersebut diikuti manager dan pengurus dari 13 BUMDes LKM ditambah manager dan pengurus 2 BUMDes yang baru terbentuk yakni BUMDes Desa Jotang Kecamatan Empang dan BUMDes Desa Leseng Kecamatan Moyo Hulu. Pelatihan itu berlangsung selama 3 hari, mulai 15 hingga 17 April 2014.
Sekretaris Bappeda Sumbawa, Drs Imam Sopingi dalam sambutannya mengatakan, BUMDes LKM merupakan salah satu roda penggerak perekonomian pedesaan.
Dengan adanya BUMDes LKM di desa, masyarakat mendapatkan pelayanan layaknya Perbankan yang belum menjangkau daerah perdesaan.
Seperti diketahui kata Imam, perjalanan menuju BUMDes LKM yang maju tidaklah mudah, membutuhkan usaha dan kerja keras semua pihak terutama para pengelola BUMDes maupun dukungan masyarakat.
Banyak manfaat yang dirasakan menjadi nasabah BUMDes LKM, di antaranya penambahan modal kerja dan penyimpanan dana hasil usaha. “Sudah banyak petani, nelayan, peternak, pedagang dan ibu rumah tangga yang terbantu melalui pelayanan BUMDes LKM,” bebernya.
Karenanya keberadaan BUMDes LKM perlu ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya.
Untuk diketahui Pemda Sumbawa memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kualitas BUMDes LKM, di antaranya melalui fasilitasi BUMDes LKM melalui penyediaan tenaga konsultan pendamping, pengawas eksternal, dan peningkatan kapasitas SDM. Selain itu berusaha menjembatani BUMDes LKM dengan perbankan untuk penambahan modal.
Upaya ini ditujukan untuk mengoptimalkan kinerja BUMDes LKM sehingga dapat melayani nasabah yang lebih banyak dan mencakup wilayah pelayanan yang lebih luas.
“Semoga BUMDes LKM ini akan menjadi lebih mandiri dan profesional dalam melayani masyarakat,” harapnya
Sementara itu Kabid Ekonomi Bappeda Sumbawa, Z Arifin S.Pt M.Si, menambahkan, BUMDes LKM ini sangat menjanjikan karena didukung potensi desa yang dapat dikelola oleh BUMDes LKM.
Di antara program yang dapat disinergikan dengan BUMDes LKM adalah Program PUAP yang diluncurkan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Menurut Arifin, meski Program PUAP sudah memiliki juklak dan juknis tersendiri, setidaknya dapat diarahkan agar kelompok PUAP dapat membuat sirkulasi peredaran uang melalui lembaga BUMDes LKM yang ada.
“Kita tidak akan mengganggu juklak juknis PUAP yang ada, hanya saja dibutuhkan sentuhan melalui kebijakan untuk bermitra,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Arifin meminta kesamaan persepsi antara BUMDes di seluruh desa dengan SKPD yang ada sehingga keberadaannya berada dalam satu koordinasi.
“Tidak ada BUMDes Bappeda maupun BUMDes BPM-PD ataupun BUMDes dibawah SKPD lainnhya, tetapi keberadaan BUMDes dibawah koordinasi satu lembaga yang sama,” jelasnya.
Karena pendampingan dan pembinaan BUMDes ini harus dilakukan secara sinergitas di bawah satu komando, sehingga lembaga ini tidak berjalan parsial.
Seperti konsep awal, keberadaan BUMDes LKM ini untuk membangun kemandirian ekonomi perdesaan, berdasarkan potensi. “Inilah konsep kami dalam pelatihan Capasity Building Tahun 2014,” jelas Arifin.
Di bagian Arifin menyinggung peran dan fungsi Pemda Sumbawa. Pemda akan memfasilitasi seluruh lembaga yang dibentuk sehingga nantinya lembaga tersebut dapat dikelola layaknya seperti perbankan.
Di samping itu sambung Arifin, BUMDes ini lahir atau atas inisiatif masyarakat desa. Pemerintah hanya memfasilitasi dan memberikan bimbingan serta pembinaan. (*)