Caleg Golkar Diisukan Ditangkap Polisi

oleh -129 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (09/04)

Persaingan antar caleg pada Pemilu Legislative 2014 ini tidak hanya meraih simpatik massa melalui paparan program, namun sudah merembet pada pembunuhan karakter.

Hal ini dialami H Hafid Awad BA—calon anggota legislative DPRD Kabupaten Sumbawa dari Partai Golkar yang berada di Daerah Pemilih 5. Isu yang beredar Selasa (8/4) siang dan sangat mengejutkan, adalah khabar penangkapan calon incumbent tersebut oleh aparat kepolisian karena melakukan bagi-bagi duit (money politic) di masa tenang. Bahkan kabar itu menyebutkan politisi yang terbilang cukup kuat di Dapilnya ini sedang dalam proses penyidik Gakumdu di Polres Sumbawa dan siap ditahan.

Kabar ini sempat memancing sejumlah wartawan media cetak maupun elektronik beramai-ramai mendatangi Polres Sumbawa untuk memastikan kebenaran tersebut. Namun ternyata hanya isu belaka yang dihembuskan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga  DPRD Sumbawa Lengang, Anggota Serap Aspirasi di Lapangan

Ditemui di kediamannya, H Hafid Awad BA mengaku mendapat informasi tentang isu penangkapan atas dirinya karena melakukan money politic. “Bahkan sebelum rekan-rekan datang ke sini, sudah lebih dari seratus orang yang menghubungi saya menanyakan kebenaran isu itu,” kata Haji Hafid—sapaan akrab pengusaha emas yang juga pemilik Hotel Garuda ini.

Ia menduga munculnya isu ini terkait dengan kedatangan puluhan warga Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara—yang masuk wilayah Dapilnya. Kedatangan warga yang tanpa diketahui sebelumnya ini disambut dengan ramah dan dipersilahkan sebagai tamu, apalagi kedatangan mereka untuk bersilaturrahmi. Sebagai tuan rumah yang baik, kedatangan warga ini disambut dengan ramah. “Tidak ada hal-hal lain apalagi memobilisasi massa, terlebih lagi bagi-bagi duit agar mereka mendukung saya sebagai Caleg. Dan sangat tidak sopan serta bukan sifat Tau Samawa, jika saya mengusir mereka,” imbuhnya.

Baca Juga  Presiden Sambut Tahun 2019 dengan Optimisme

Namun demikian isu yang mengarah pada black campaign ataupun pembunuhan karakter ini ditanggapinya dengan tenang dan dijadikan bagian dari pendewasaan berpolitik. “Tidak perlu ditanggapi berlebihan, karena masyarakat sudah sangat cerdas dan tidak akan terpancing dengan isu-isu. Masyarakat sudah memiliki pilihan, karena mereka lebih mengetahui siapa yang sudah berbuat untuk rakyat,” ucapnya.

Ia mengaku telah berikhtiar dan berdoa, hasilnya diserahkan kepada Yang Maha Kuasa. “Semua sudah ditakdirkan Allah, jika Allah berkehendak siapapun tidak bisa menghalanginya, termasuk isu-isu dan upaya-upaya penjegalan,” pungkasnya. (*)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *