Sumbawa Besar, SR (26/03)
Program Bumi Sejuta Sapi (BSS) di Kabupaten Sumbawa terbilang berhasil, sehingga daerah ini dikenal sebagai salah satu gudang ternak di Indonesia. Setiap tahun jumlah ternak meliputi sapi, kerbau, kambing, kuda dan ternak lainnya, terus mengalami peningkatan. Namun khusus Sapi Bali, populasinya sedikit menurun. Tahun 2013 lalu populasi sapi Bali di daerah ini Tahun 2013 menurun mencapai angka 7,5 persen jika dibandingkan populasi Tahun 2012 lalu mencapai 14 persen.
Kadis Peternakan Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Penyebaran dan Pengembangan Ternak, Ir H Ismail di ruang kerjanya, kemarin, menyebutkan
beberapa faktor yang menjadi pemicu turunnya populasi Sapi Bali. Antara lain, pelaksanaan registrasi Sapi Bali di Kabupaten Sumbawa dilakukan lebih awal. Sebelumnya dijadwalkan setiap Juli namun dipercepat menjadi Bulan Juni, sementara kondisi sapi Bali saat itu masih dalam keadaan bunting. Selain itu adanya pengeluaran ternak ilegal yang tidak menggunakan pelabuhan resmi, serta kekurangan pasokan pakan ternak yang dibutuhkan pada saat musim kemarau.
Sejumlah faktor ini kata Haji Ismail, diupayakan untuk diretas, terutama menyangkut jadwal registrasi ternak serta ketersediaan pakan ternak yang cukup, sehingga populasi dan pengembangan sapi Bali di daerah ini semakin meningkat. Demikian dengan pengeluaran ternak ilegal yang tidak melalui pelabuhan resmi, pemantauan dan pengawasan akan diperketat dan lebih ditingkatkan lagi.
Mengenai produksi ternak, Haji Ismail mengaku tidak ada masalah. Sebab, pembinaan terhadap petugas Disnak Sumbawa terhadap kelompok petani peternak di daerah ini intensif dilakukan. (*)
Sebaiknya dinas peternakan sumbawa fokus ke upaya maksimal membantu masyarakat yang selama ini berternak sendiri-sendiri dan masih manual. Saya melihat ada banyak peternak yang tidak mendapatkan penyuluhan dari dinas peternakan. Jangan berkelit dengan mengatakan terlambat melakukan registrasi. Registrasi itu penting namun, yang lebih penting adalah pertumbuhan jumlah ternak di lapangan.