Sumbawa Besar, SR (08/03)
Kabupaten Sumbawa dipilih menjadi pilot project Master Plan Percepatan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI). Hal ini ditandai dengan teralokasinya anggaran APBN sebesar Rp 2.701.000.000 untuk Kecamatan Utan.
Kabid Usaha Ekonomi Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Sumbawa, Drs Taufik Abdul Syukur, kemarin, mengakui adanya program itu. Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi pengganti program PNPM yang diperkirakan habis pada Tahun 2015 mendatang.
Program baru ini sebut Taufik, akan berlangsung hingga Tahun 2025 mendatang. Program baru ini (MP3KI) berbeda dengan program PNPM, mengingat besar anggaran program MP3KI ini setiap paketnya minimal Rp 500 juta hingga Rp 1,5 milyar. Kemudian setiap paket kegiatan minimal dua desa, artinya kegiatan dari program itu berhubungan antara desa yang satu dengan desa lainnya. Seperti pembangunan jalan penghubung desa A dan desa B yang pemanfaatannya lebih luas untuk dua desa dimaksud.
Untuk alokasi anggaran di atas Rp 1,5 milyar, menurut Taufik, harus ada rekomendasi dari Dinas Pekerjaan Umum atau dinas terkait lainnya.
Karena pelaksanaan program MP3KI ini sama seperti program PNPM yang harus berkoordinasi dengan dinas terkait. “Semua pekerjaan yang sifatnya berisiko, seperti pustu, puskesmas, jalan dan jembatan harus berkoordinasi dengan dinas terkait, agar tidak terjadi singkronisasi program, antara pemerintah pusat dengan pemerintah kabupaten,” jelasnya.
Menyinggung kelanjutan Program PNPM MP dan GSC di Kabupaten Sumbawa, Taufik mengaku segera dilaksanakan tahun ini.
Untuk dua program ini, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 19.750.000.000 untuk PNPM MP dan
PNPM GSC Rp 10.260.000.000 yang tersebar pada 12 kecamatan, yaitu Alas Barat, Utan, Labuhan Badas, Lunyuk, Lenangguar, Orong Telu, Lape, Lopok, Labangka, Plampang dan Empang. “Maret ini sudah mulai action,” imbuhnya.
Mengenai bentuk kegiatan, Taufik yang juga PJOK PNPM, mengatakan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Untuk PNPM MP kegiatan fisiknya berupa pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), pembangunan drainase, jalan lingkungan, saluran irigasi dan lainnya. Sementara PNPM GSC termasuk bangunan pustu dan beberapa kegiatan nonfisik lainnya.
Pada kesempatan itu, Taufik juga menyampaikan kegiatan PNPM Tahun 2013 sudah rampung 100 persen.
“Semua kecamatan lokasi PNPM sudah melakukan musyawarah desa dan serah terima kegiatan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPM-PD Kabupaten Sumbawa, H Yahya Adam BA, menambahkan, kegiatan PNPM dengan kegiatan pemerintah daerah yang alokasi dananya dari APBD dilakukan secara terintegrasi melalui Musrenbang.
Usulan program yang tidak masuk melalui PNPM, akan diusulkan dalam musrenbang.