Pasca Penembakan Polisi, Keamanan Diperketat

oleh -120 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (31/03)

IPDA Hanafi, Ditembak Orang tak dikenal
IPDA Hanafi, Ditembak Orang tak dikenal

Kasus penembakan IPDA Hanafi yang menjabat sebagai Kaur Bin Ops (KBO) Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), membuat jajaran Polres lainnya meningkatkan kewaspadaan.

Seperti yang terlihat di Polres Sumbawa, sehari pasca kasus penembakan perwira polisi ini pengamanan di lingkungan polres setempat diperketat. Sejumlah pengunjung dan tamu yang datang ke Polres biasanya mengurus segala sesuatu yang membutuhkan keterangan dari pihak kepolisian harus tertahan di gerbang penjagaan, karena menjalani pemeriksaan identitas. Selain itu mereka diharuskan untuk menitipkan kartu identitas diri berupa KTP, SIM atau keterangan identitas lainnya. Ada beberapa warga yang bertanya-tanya karena hal yang tak biasa dilakukan aparat setempat. “Ada apa ini ya,” tanyanya kepada pengunjung lainnya. Pemandangan lainnya juga terlihat di gerbang masuk yang berbeda tepatnya di samping Ruang Intelkam. Gerbang yang biasanya terbuka kini terkunci rapat, dan para pengunjung dialihkan ke gerbang utama. “Kami hanya menjalankan perintah mas,” ujar salah seorang anggota.

Baca Juga  Alumni Akpol 1991 Bagi 25.600 Paket Sembako dan 10 Gerobak

Kapolres Sumbawa, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Karsiman SIK MM, Minggu (30/3), mengakui pengamanan di lingkungan Polres ditingkatkan terkait kasus penembakan salah seorang anggota Polresta Bima. Berdasarkan perintah Kapolda NTB, semua pintu di mako Polres ditutupkan kecuali pintu utama untuk memudahkan pengawasan setiap orang yang masuk di kesatuan Polres.

Kemudian bagi orang yang kurang atau tidak dikenal, diminta datanya sehingga tidak ada orang-orang yang masuk ke Polres tanpa terdeteksi.

Terhadap anggota polisi, Kapolres juga mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Dalam melaksanakan tugas dinas dan aktivitas sehari-hari, minimal ada dua anggota agar bisa saling melindungi jika terjadi sesuatu hal yang mengganggu atau membahayakan jiwa.

Namun demikian, Kapolres AKBP Karsiman meyakini bahwa kasus yang terjadi di Polres lain tidak terjadi di wilayah hukum Polres Sumbawa. Sebab sejauh ini situasi tetap kondusif meski saat ini terjadi peningkatan intensitas politik menjelang hari H pencoblosan Pemilu 2014.

Baca Juga  Pasukan Digelar, Operasi Ramadniya Dimulai

Terlebih lagi masyarakat Sumbawa cinta kedamaian dan selalu menjaga situasi Kamtibmas, karena masyarakat di tempat ini berbeda dengan masyarakat di daerah lain.

Seperti yang diberitakan, kasus penembakan terhadap IPDA Hanafi terjadi ketika korban pulang dinas menuju rumahnya di Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB, belum lama ini sekitar pukul 10.00 Wita.

Saat itu Hanafi yang tengah mengendarai sepeda motor miliknya di kawasan Palibelo, Bima, tiba-tiba ditembak pelaku dari jarak dekat. Penembakan yang terjadi beberapa kali ini mengena rahang dan perut korban. Korban yang bersimbah darah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan medis. Hingga saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki peristiwa penembakan tersebut, dan diduga aksi penembakan itu telah direncanakan pelaku sebelumnya. (Gaj)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *