Disidangkan Minggu ini
Sumbawa Besar, SR (15/03)
Sebanyak 14 orang pejabat dan mantan pejabat di lingkup Pemda KSB, resmi dijadikan tahanan kota oleh Kejaksaan Negeri Sumbawa. Penahanan ini dilakukan sejak Selasa lalu, sejak pelimpahan penanganan dari Polda NTB ke Kejati NTB yang selanjutkan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sumbawa.
Kajari Sumbawa, Sugeng Hariadi SH MH yang dikonfirmasi tadi malam, mengakui penahanan kota terhadap belasan pejabat KSB terkait kasus SPPD Fiktif. Dari sejumlah pejabat ini, 13 di antaranya ditahan di Taliwang KSB, satu orang lainnya di Mataram.
Tahanan kota yang disematkan kepada para pejabat yang di antaranya mantan Sekda, asisten dan kepala SKPD aktif ini, ungkap Kajari Sugeng—akrab ia disapa, berdasarkan petunjuk dari tim jaksa peneliti dari Kejati. Hal tersebut mengingat kerugian Negara yang ditimbulkan dari kasus ini, sudah dikembalikan para tersangka, yang besarnya rata-rata Rp 2 juta dan paling tinggi Rp 7 juta. “Yang meneliti berkas para pejabat yang menjadi tersangka ini adalah jaksa dari Kejati, sedangkan kami di Kejari Sumbawa bertugas mengadministrasikan ke dalam buku register mengingat locus delictinya berada di wilayah hukum Kejari Sumbawa,” jelas Sugeng.
Dalam menangani kasus ini, lanjut Sugeng, pihaknya telah membentuk jaksa yang diketuai AA Gde Putra SH. Tim ini nantinya akan mendampingi jaksa Kejati saat kasusnya sudah disidangkan. “Insya Allah perkaranya akan kami limpahkan ke Pengadilan Tipikor Mataram dalam minggu ini,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan korupsi dana APBD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun Anggaran 2010 dan 2011 dalam bentuk perjalanan dinas fiktif itu ditangani penyidik Polda NTB sesuai laporan polisi No: LP/K/240/XII/2011/NTB/Dit Reskrimsus, tertanggal 18 Desember 2011. Awal September 2012, tim penyidik Disreskrimsus Polda NTB telah memeriksa sejumlah saksi yang dilaksanakan di Mapolres Sumbawa Barat. Hasil pemeriksaan itu menetapkan belasan pejabat yang tersebar di sejumlah SKPD lingkup Pemda KSB.
