Pengawas UKG Kerepotan, Guru TK dan SD Gaptek

oleh -115 Dilihat

Sumbawa Besar, SR (06/03)

Uji Kompetensi Guru 2Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan pada 4–5 Maret 2014, sempat membuat pengawas ujian dan teknisi, kerepotan. Pasalnya sebagian besar peserta UKG terutama guru TK dan SD, belum familiar dengan teknologi komputer.

Pantauan Gaung NTB di ruang Laboratorium Komputer SMAN 1 Sumbawa—tempat pelaksanaan UKG, teknisi dan pengawas dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTB cukup menguras energi melayani paserta UKG yang belum mahir menggunakan komputer.

Hampir setiap langkah untuk mengakses soal UKG yang dikirim secara online dari LPMP pusat, mulai dari memasukkan nomor peserta dan nomor NUPTK, mereka harus dipandu oleh pengawas UKG.

Hj Masturi–Pengawas UKG dari LPMP NTB yang dimintai komentarnya, mengakui adanya kelemahan para peserta UKG yang diawasinya.

Sebagian besar peserta belum familiar dengan teknologi computer. Hal ini dapat dipahami karena peserta UKG hari pertama itu pesertanya berasal dari guru TK.

“Kita sedikit maklum kalau mereka kurang familiar dengan IT,” katanya.

Solusinya mereka diarahkan tidak menggunakan mouse tetapi menggunakan keyboard, kecuali yang sudah terbiasa menggunakan mouse. Karena kalau menggunakan mouse terkadang belum dapat mengendalikan dengan sempurna. Biasanya yang dituju A, justru beralih ke krusor B, atau tidak sesuai dengan keinginan. Tapi jika menggunakan keyboard maka sedikit kemungkinan salah pencet. “Kita tidak ingin mengarahkan mereka  yang rumit-rumit, tetapi memudahkan yang rumit,” jelasnya.

Baca Juga  “Satu Desa Sepuluh Insinyur” Mulai Terwujud, UTS dan Kades Teken Kerjasama

Selain itu untuk menghindari terjadinya kesalahan ucap Masturi, pengawas tetap melakukan pendampingan selama ujian berlangsung.

Meski tidak begitu menguasai komputer, Masturi menyakini tidak mempengaruhi jawaban peserta UKG dari guru TK ini. “Pada keyboard sudah jelas tut A, B, C dan D, tinggal ditekan saja,” ujarnya.

Jika pun ada peserta yang ingin mengalihkan atau merubah jawaban karena salah tekan atau berubah fikiran, dapat memanggil pengawas untuk meminta petunjuk cara mengubahnya.

Terkait dengan pendampingan peserta UKG ini lanjut Hj Masturi, tidak dilakukan pada saat peserta menjawab soal UKG. Apalagi mereka juga tidak mengetahui jawaban dari soal-soal, karena dia bersama pengawas lainnya bukan dari kalangan guru. Hanya apabila ada yang ingin merubah jawaban baru diberikan petunjuk.

Baca Juga  Tiga Mahasiswa UTS Terima Beasiswa RABASA

Ia berpesan kepada calon peserta UKG tidak menjadikan sebuah beban ketidakmampuan dalam menguasai komputer. Pengawas akan selalu mendampingi dan memberikan petunjuk penggunaan computer. Yang paling penting, para peserta UGK fokus mempersiapkan diri dan belajar giat terkait kompetensi guru baik kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional dengan belajar kisi-kisi yang ada.

Sementara Lilis, Pengawas UKG di SMKN 1 Sumbawa, mengaku tidak menemui masalah dalam melakukan pengawasan terhadap peserta UKG. Sebab para peserta ini berasal dari guru-guru pada jenjang SMP, SMA dan SMK yang sudah familiar dengan Informasi Teknologi.

Demikian juga akses ke sumber soal secara online dari pusat, juga tidak ada masalah. Saat diakses langsung tersambung dan guru langsung dapat menjawab soal-soal yang diunggah. “Pada saat login langsung tersambung dan saat dilihat di server semua soal sudah dapat diunggah, jadi semuanya tidak ada masalah,” demikian Lilis.

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *