Sumbawa Besar, SR (28/02)
Manajemen PDAM Batulanteh Kabupaten Sumbawa ‘terpaksa’ menghentikan 35 tenaga kontrak di seluruh cabang di perusahaan daerah tersebut. Pemberhentian ini dilakukan untuk kepentingan efisiensi, di samping keberadaan tenaga kontrak tidak dibutuhkan lagi oleh perusahaan. “Mereka (tenaga kontrak) kita berhentikan sejak tanggal 26 Februari 2014. Seluruh cabang kini sudah tidak ada lagi tenaga kontrak,” kata Pjs Direktur Utama PDAM setempat, Hasanuddin SE.
Diberhentikannya tenaga kontrak ini sambungnya, bukan karena kinerjanya buruk. Kinerja mereka sangat baik. Namun, demi efesiensi dan pembenahan manajemen secara internal menuju ke arah yang lebih baik, langkah ini terpaksa diambil. Dengan pemberhentian ini perusahaan penyuplai air bersih tersebut mengaku mampu menghemat dana operasional sebesar Rp 40 juta/bulan. “Pemberhentian ini sudah melalui pertimbangan yang sangat matang dan tidak ada intervensi dari pihak manapun,” tandasnya.
Memang saat ini manajemen PDAM tidak membutuhkan lagi keberadaan tenaga kontrak. Tapi kedepannya kata Hasanuddin, pihaknya bakal kembali melakukan perekrutan dengan sistem seleksi bersama Dewan Pengawas. “Kalau memang tenaga kontrak yang kita berhentikan ini nantinya memenuhi syarat, tetap dipanggil lagi untuk bekerja,” tegasnya.
Dengan tidak adanya tenaga kontrak, Hasanuddin berharap akan memotivasi pegawai tetap untuk bekerja lebih baik lagi. Di bagian lain Hasanuddin, menambahkan bahwa mulai hari ini, Jum`at (28/2), pembayaran rekening air pelanggan sudah tidak lagi melalui PT Pos dan Giro, tapi sejak 1 Maret dikembalikan ke masing-masing kantor cabang PDAM.
Dihentikannya kerjasama dengan PT Pos dan Giro, ungkap Hasanuddin, karena banyak keluhan pelanggan yang menilai sistem tersebut tidak berjalan maksimal. Salah satunya, adanya biaya sebesar Rp 2.500. “Karena bayarnya di kantor cabang, tidak ada lagi biaya Rp 2.500. Kami tetap berharap ada masukan dari masyarakat dan pelanggan agar pelayanan PDAM semakin baik lagi,” pungkasnya.
