Wujudkan Efisiensi dan Efektivitas Anggaran, KOMPAK Gelar Lokakarya

oleh -97 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (21/8/2019)

Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) mengadakan kegiatan Lokakarya Metodologi Kajian Analisis Keuangan Sektoral Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa. kegiatan yng dilaksanakan selama dua hari, 21—22 Agustus ini sehubungan dengan efisiensi dan efektivitas APBD dan tindak lanjut penyusunan konsep kemitraan. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Andi Buwono dari KOMPAK Jakarta yang diikuti peserta dari Bappeda, BPKAD, Dikes, Dukcapil dan Dikbud selaku leading sektor perencana awal penggunaan APBD.

Dalam pengantarnya Koordinator KOMPAK Sumbawa, Muhammad Ikraman S.Pt, menyampaikan beberapa hal yang menjadi latar belakang terlaksananya kegiatan ini adalah setiap kabupaten sebelum melaksanakan suatu kegiatan akan dimulai dengan menyusun RPJMD. Namun sebelumnya melakukan analisis 5 tahun ke belakang untuk melihat kinerja APBD termasuk yang bisa diperbaiki di RPJMD berikutnya agar menjadi pembanding. Pada kegiatan ini juga dapat dilihat efektivitas APBD dan perencanaan APBD sehingga dari beberapa peristiwa yang terjadi Kabupaten Sumbawa akan mengalami peningkatan anggaran pada OPD tertentu. “Jadi melalui kegiatan ini kita bisa kita lihat efisiensi dan efektivitas penggunaan APBD,” ujarnya.

Baca Juga  Rehab Rumah 2017 di KSB Adopsi Program 2016.

Sementara Bupati Sumbawa yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan A. Rahim, S.Sos, mengatakan kegiatan ini pertamakali dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa. Karena itu Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi pedoman, dan peserta memiliki pemahaman tentang efisiensi dan efektivitas penganggaran APBD, mulai dari perencanaan, penatausahaan pelaksanaan pelaporan dan pertanggungjawaban. Sebagaimana diketahui Kabupaten Sumbawa sudah mendapat 7 kali opini WTP atas pelaporan keuangan. Namun predikat WTP itu belum menjamin struktur APBD sudah benar-benar efisien dan efektif. “Dari segi penilaian WTP yang kita raih memang telah sesuai dengan kaidah-kaidah akuntabilitas keuangan, akan tetapi struktur APBD masih perlu dilakukan kajian-kajian agar lebih efisien dan efektif,” jelasnya, seraya berharap kepada leading sector penyusunan anggaran seperti Bappeda, Dikes, Dikbud dan Dukcapil dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius.

Andi Buwono dari KOMPAK Jakarta dalam paparannya menyampaikan kegiatan tersebut dilaksanakan karena banyaknya informasi-informasi dari pemerintah daerah yang penting dan bisa dijadikan dasar atau baseline ketika akan melaksanakan kegiatan selanjutnya. Seperti menyusun LKPJ, LPPD, LAKIP dan laporan keuangan yang selama ini berjalan sendiri-sendiri. Kegiatan ini akan mencoba menyatukan laporan yang tersebar dan bisa melihat seberapa besar kinerja aparatur. “Di sini kita akan berdiskusi untuk menentukan metodologi yang cocok untuk setiap kabupaten dan apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan kita dalam pengelolaan keuangan daerah,” ujarnya.

Baca Juga  Kemelut Politik di Sumbawa, Gubernur Minta Jangan Kembangkan Isu

Lebih jauh dikatakan Andi, kegiatan tersebut bertujuan memberikan analisis kinerja keuangan daerah yang mencakup analisis trend dan rasio terhadap asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja dan pembiayaan. Selain itu memberikan analisis efisiensi dan efektivitas untuk menggambarkan kinerja pelayanan OPD pada beberapa sektor yaitu pendidikan, kesehatan, pelayanan Adminduk dan pengembangan ekonomi lokal. Dari kegiatan yang dilaksanakan ini, KOMPAK berharap output yang akan dicapai adalah terlihatnya kemampuan kinerja. (SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *