Angka Kunjungan di RSUD Assyifa Tinggi, Dorong Rujukan Meningkat

oleh -102 Dilihat
dr. Carlof Sitompul, Direktur RSUD Assyifa KSB

KERJASAMA SAMAWAREA DENGAN RSUD ASY-SYIFA KABUPATEN SUMBAWA BARAT

SUMBAWA BARAT, SR (20/02/2018)

Tingkat kunjungan pasien yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Assyifa) dari tahun ke tahun mengalami lonjakan yang cukup besar. Kondisi ini diiringi dengan semakin tingginya angka rujukan. “Kita akui angka rujukan di Tahun 2017 mengalami peningkatan. Ini terjadi karena jumlah kunjungan semakin meningkat,” kata Direktur RSUD Assyifa Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dr. Carlof Sitompul kepada SAMAWAREA, Senin (19/2) kemarin.

Disebutkan dr. Carlof—sapaan Direktur ramah ini, Tahun 2016 angka rujukan hanya 776 orang pasien dengan jumlah pengunjung mencapai 14.868 pasien. Jumlah kunjungan ini meningkatkan pada Tahun 2017 yaitu 20.886 pasien. Angka ini berbanding lurus dengan meningkatnya angka rujukan yang mencapai 1.088 pasien. Artinya terjadi lonjakan dua kali lipat angka rujukan Tahun 2017 jika dibandingkan dengan Tahun 2016. Hampir sebagian besar pasien yang dirujuk adalah penderita penyakit yang memerlukan dokter spesialis yang tidak tersedia di RSUD Assyifa. Seperti Kanker, Jantung, Syaraf, Bedah Tulang, Mata, Paru, dan lainnya. Untuk saat ini RSUD Assyifa Sumbawa Barat yang merupakan rumah sakit type C memiliki 5 dokter spesialis dasar yaitu Spesialis Penyakit Dalam, Anak, Kandungan Kebidanan, Bedah dan Anestesi, serta dua spesialis penunjang, Radiologi dan Patologi Klinik ditambah dokter umum. “Apabila ada kasus-kasus di luar dari kompetensi para spesialis yang ada di RSUD Assyifa maka kami berkewajiban menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Tipe B atau A demi kepentingan dan keselamatan pasien,” ujarnya.

Baca Juga  Positif Corona di NTB Jadi 4 Orang

Untuk menekan angka rujukan, sambung dr. Carlof, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Assyifa melebihi RSUD Tipe C. Di antaranya menjalin kerjasama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana, melaksanakan pelayanan Hemodialisa, bhakti sosial katarak dan pteregium, bekerjasama WKDS dengan Kementerian Kesehatan, dan mengirim dokter untuk pendidikan. Selain itu review masterplan RSUD Assyifa guna peningkatan sarana prasarana, serta Tahun 2018 ini pihaknya akan membuka pelayanan Penyakit Mata dan Paru.

Lebih jauh dikatakan dr. Carlof, meningkatnya kunjungan di RSUD Assyifa mengindikasikan semakin baiknya pelayanan dan kepercayaan masyarakat semakin meningkat. Terkadang jumlah kunjungan mengalami overload melebihi kapasitas sarana yang ada. Namun kunjungan pasien bersifat fleksibel tergantung musim penyakit, biasanya menjelang kemarau atau hujan dan hari raya, mengalami peningkatan. (HEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *