LOTENG, SR (14/10/2017)
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi MA berkunjung ke kawasan pembangunan destinasi wisata berkelas dunia, KEK Mandalika Resort Lombok Tengah, Jum’at (13/10). Kunjungan mendadak ini hanya didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPM & PTSP), Drs. HL. Gita Aryadi M.Si dan Karo Humas Protokol Setda NTB, H. Irnadi Kusuma, S.STp. ME. Selain dimaksudkan untuk melihat secara langsung tentang progress pembangunan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan dalam mewujudkan pembangunan kawasan wisata termegah di Bumi Seribu Masjid ini, kunjungan Gubernur ini sekaligus menunaikan Sholat Jum’at di Masjid Nurul Bilad yang baru pertamakali dimanfaatkan untuk sholat Jum’at sejak dibangun oleh ITDC tahun 2016 lalu.
Sebelum waktu sholat tiba, Gubernur TGB didampingi sejumlah pejabat ITDC, di antaranya, Direktur Operasi, Indah Juanita, Direktur Konstruksi ITDC, Agus Setiawan dan Kepala PTSP Lombok Tengah, Winarno dengan berjalan kaki meninjau sejumlah lokasi di area KEK Mandalika Resort tersebut. Diawali dengan meninjau fasilitas di area masjid seluas 8 hektar, dan alokasi biaya pembangunan yang disediakan sekitar Rp 38 Milyar, Gubernur TGB tampak sangat serius memperhatikan kualitas konstruksi serta berbagai fasilitas yang dibangun, baik interior maupun fasilitas pendukung lainnya.
Dari areal masjid yang tepat dibangun di pintu masuk KEK Mandalika, sekaligus sebagai etalase dan simbol pengembangan destinasi Lombok Sumbawa sebagai “Muslim Friendly Tourism”, Gubernur TGB menyusuri jalan sepanjang Pantai Seger Kuta guna melihat dari dekat berbagai fasilitas yang dibangun di lokasi sekitarnya. Sambil terus berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer, Gubernur secara detail menanyakan kepada Kepala Divisi Operasional dan Divisi Konstruksi ITDC, tentang berbagai aspek pembangunan infastruktur dasar, seperti akses jalan, saluran drainase, listrik air, area parkir dan akses pengamanan. Termasuk hal yang paling penting adalah fasilitas publik apa saja yang disediakan untuk dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat secara gratis, serta lokasinya di mana saja.
Setelah mendapat penjelasan dari petugas setempat, Gubernur menyarankan ITDC agar akses jalan, khususnya yang berada di dalam kawasan wisata Mandalika kedepannya bebas dari kendaraan bermotor atau alat transportasi bermesin. Yakni bebas dari kendaraan umum, kendaraan berat dan lain-lain. Tetapi kendaraan para tamu dan wisatawan cukup sampai di area parkir di luar, dan di dalam kawasan cukup dengan berjalan kaki atau menggunakan alat angkut tanpa kendaraan bermotor, seperti sepeda gunung, mobil listrik dan lain-lain. Hal itu selain untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, juga untuk menghindari polusi dan kesemrawutan.
Usai sholat Jum’at, gubernur kembali melakukan peninjauan ke seluruh area kawasan Mandalika, terutama nelihat progress pembangunan jalan sepanjang 8 Km serta saluran drainase. Peninjauan tersebut dilakukan dengan menggunakan kendaraan. (JER/SR)